33!

1.2K 151 32
                                    

.
















.
















.

















.

Benar dugaan Jisung sebelum nya bahwa Hyunjin dalam bahaya. Sesampai nya di rumah sakit ia melihat Hyunjin sedang digiring orang orang yang ia yakini anak buah bos besar mereka itu ke sebuah mobil hitam.







Sebenar nya kejadian mencolok itu cukup menyita orang orang di rumah sakit. Ada seorang pemuda terlihat seperti tahanan yang sedang di jemput paksa oleh orang orang itu. Siapa yang tidak penasaran dengan apa yang telah terjadi. Namun karena orang orang yang mengelilingi pemuda itu memancarkan aura seram. Mereka enggan untuk mendekat.









Tetapi Jisung tidak peduli dengan hal itu. Dia harus menyelamatkan teman nya. Dia tidak tahan lagi melihat Hyunjin menderita. Dengan paksa ia mencoba menerobos orang orang itu. Chan juga ikut membantu nya,walau tidak paham situasi.





Jisung dan Chan yang menerobos itu membuat pengawal yang membawa Hyunjin cukup kuwalahan. Mereka meski hanya berdua ternyata cukup merepotkan keadaan lima orang pengawal.





Hyunjin yang sempat down dengan kenyataan pahit yang menimpa nya itu, sedikit terhenyak melihat dua orang teman grup nya sedang berusaha mendekati nya. Meski terus dihalang halangi para pengawal.








Hati Hyunjin yang sudah jatuh itu kini sedikit menghangat. Ternyata teman teman nya masih ada yang peduli dengan keadaan nya. Ia sangat terharu. Buru - buru ia memohon kepada kepala pengawal untuk memperoleh kan nya berbicara dengan dua orang teman nya itu.










Awal nya kepala pengawal tidak ingin memberikan ijin itu. Namun melihat dua pemuda yang keras kepala itu terus mencoba menerobos. Akhirnya pria itu mengijinkan Hyunjin berbicara hanya dengan sedikit waktu tentu nya. Dia tidak ingin nanti dimarahi oleh bos besar nya.









Melihat Hyunjin yang keluar dari mobil lagi, buru buru Jisung dan Chan menyerebot dan berhasil mendekat.







"Tuan Hwang, Anda hanya punya waktu sepuluh menit saja untuk berbicara dengan mereka. Karena sebelum jam makan siang tiba, Anda sudah harus berada di rumah." kata kepala pengawal yang bernama Benji itu.









"Anda tidak perlu khawatir, tuan. Saya hanya akan berbicara sedikit dengan teman saya. Jadi tolong beri kami sedikit ruang. Agar semua segera selesai." jawab Hyunjin tegas meski suara nya masih terdengar lemah.







Kepala pengawal mengangguk kan kepala nya mengerti. Dan memberikan intruksi kepada pengawal lain nya agar menjaga jarak aman.







Jisung orang pertama yang mengeluarkan suara ketika mereka bertiga diberi waktu luang. Kekasih nya Seungmin itu langsung jongkok  di depan Hyunjin yang sedang duduk di atas kursi roda nya. Bertanya dengan nada lembut sekaligus khawatir.





"Hyunjin..., kamu mau pergi ke mana?" Tanya Jisung menggenggam tangan Hyunjin yang rapuh itu.








"Aku tidak pergi ke mana mana, Han. Aku hanya ke luar sebentar menyelesaikan masalah saja. Tidak usah khawatir." bisik Hyunjin pelan.









Am I an Idol? (new)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang