16

1.6K 175 39
                                    

.230121














.
















.












.

"Minum lah!"








Segelas coklat hangat terhidang di depan Hyunjin tanpa ia minta.








"Kamu belum tidur Han?"







Hyunjin menatap si pemberi coklat hangat itu terheran. Pasal nya saat mereka dalam perjalanan pulang kembali ke dorm tadi, Han mengeluh ingin segera istirahat di atas kasur kesayangan nya. Dia bilang mata nya sangat mengantuk dan ingin tidur saja. Tetapi sekarang bukan nya tidur, Han malah terlihat duduk santai di sebelah nya.








"Apa aku bisa tertidur tenang, jika istri ku terlihat gelisah begini." jawab Han merebahkan pundak nya di sandaran sofa.








"Maksud kamu...?" tanya Hyunjin bingung.






Dia istri nya Han? Yang benar saja. Apa dia lagi menginggau atau apa ya?









"Kamu lupa kita kan sepasang suami istri sejak di skz family." jelas Han menengok kan kepala nya ke samping, menatap balik Hyunjin.







"Astaga.., bisa bisa nya kamu ini."






Hyunjin memukul pelan lengan Han saat sadar dengan apa yang di maksud kan Han tadi. Dia memang berperan sebagai istri Han di acara SKZ Family.






"Aku tidak salah kan? Kita belum bercerai loh." kata nya lagi dengan mata membulat khas dari seorang Han Jisung.









"Ahahaha..., seperti nya kamu menghayati peran itu sangat dalam ya, Han. Lucu sekali..,"







Hyunjin tertawa kecil dengan tingkah pria di samping nya ini.








"Aku memang selalu totalitas bukan?"





Han menjawab nya membanggakan diri seperti biasa.






"Kamu memang selalu membuat semua menjadi sesuai ekspetasi." puji Hyunjin.







"Tentu saja, karena aku Han Jisung. Sekarang, minum lah coklat mu! Aku membuat nya dengan seluruh cinta ku." suruh Han dengan nada hiperbola nya.







"Ah.., ya.., aku akan meminum nya. Terima kasih telah membuat kan nya untuk ku."




Hyunjin meraih gelas coklat itu. Kemudian dengan pelan dia mulai menyicipi cairan hangat tersebut.






"Hyunjin...,"







"Iya...,"





"Kamu terlihat gelisah. Apa ada masalah? Ingin bercerita kepada ku?" celutuk Han beberapa saat kemudian.






"Semua baik-baik saja. Tidak perlu khawatir."






"Kamu serius?"





"Heem...,"





"Syukur lah. Tapi kalau ada masalah cerita lah. Jangan dipendam sendiri. Aku tidak mau kejadian kak Woojin dulu terulang lagi. Kita keluarga yang selalu bersama sama bukan. Jadi jangan menyembunyikan apapun dari semua nya. Jika ada masalah, kita akan mencari jalan keluar nya bersama sama. "





"Aku tidak menyembunyikan apapun, Han. Tapi terima kasih telah mengawatirkan diri ku. Aku gelisah cuman gara - gara merindukan kkami. Sudah lama kami tidak bertemu sejak kepulangan ku yang terakhir itu."









"Oh..., kamu ingin pulang?"




"Begitulah, tapi kita sedang sangat sibuk untuk persiapan comeback. Jadi aku tidak mungkin mengambil libur untuk bisa bersama kkami bukan."




"Benar juga."






"Lalu kamu sendiri kenapa belum tidur? Bukan nya tadi kamu bilang sangat mengantuk?"






"Rasa kantuk ku sudah hilang. Aku tidak bisa memejamkan mata ku lagi. Dan jadilah aku bosan dan kemudian aku datang ke sini menganggu mu yang sedang melamun."





"Kita sama."







"Bagaimana kalau kita nonton saja. Mungkin itu bisa mengusir rasa bosan kita." tawar Han.







"Baiklah.., ayo kita nonton."







"Kamu mau nonton apa?"








"Apapun yang kamu rekomendasi kan."








Akhirnya mereka pun berakhir berdua menonton film yang biasa tayang lewat tengah malah di salah satu stasiun tv nasional.












"Greep..,"









Hyunjin terkejut ketika tiba-tiba saja Han menarik nya mendekat kepada tubuh pria itu. Membuat posisi nya sekarang seolah bersandar di dada nya. Dengan lengan Han melingkar di bahu dia.







"Udara nya dingin, lebih baik kita berpelukan agar  hangat." celutuk Han yang masih fokus pada layar di depan nya.







Hyunjin tersenyum mendengar alasan Han itu.










"Aku sungguh tak menyangka, sekarang kita bisa sedekat ini. Padahal aku kira dulu kita tidak akan pernah berjalan bergandengan. Kamu terlihat sangat tidak menyukai ku dulu nya." ucap Hyunjin menyamankan posisi nya.








Sungguh ia tidak keberatan di peluk Han seperti ini. Karena memang benar bahwa udara malam ini terasa dingin meski pun berada di dalam rumah sekali pun. Berpelukan itu merupakan salah satu cara efektif untuk menghangat kan badan bukan.








"Waktu telah berubah, Hyunjin. Tak salah juga kan jika aku ingin merubah sikap ku terhadap diri mu."









"Aku senang mendengar nya. Bisa rukun dengan kalian itu adalah keinginan ku sejak dulu."







Hyunjin mendongak kan kepala nya menatap wajah si teman.








"Keinginan mu terkabul sekarang. Kita bisa kok hidup rukun bersama sama seperti apa yang kamu inginkan. Dan maaf kan sikap ku yang dulu terlalu iri pada mu. Aku sangat kekanakan sekali memang. Maaf kan aku ya Hyunjin."







"Aku sudah memaafkan mu, Han. Dan ku harap kamu tetap seperti ini sampai nanti, tidak berubah."









"Akan aku lakukan."








Tbc



Diramein lah cuy, ini aku bela belain nyusun alur lagi biar bisa lanjutin nih book demi kalian😭. Tapi kalian kok kacang sama aku😭. Jahat sekali weh😩. Komen nya diramein yok, yg ghostreaders muncul yok, jangan kacang lagi, we gak suka kacang soalnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Am I an Idol? (new)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang