30

1K 145 22
                                    

.



















.
















.
















.

Felix hanya mampu memberikan pelukan penenang kepada Seungmin yang entah kenapa menangis begitu mereka sampai di dapur tempat tinggal mereka. Dia tidak sama sekali tahu apa penyebab nya.









Yang ia lihat dapur ini memang terlihat sedikit berantakan oleh pecahan kaca tempat minum dan juga gelas. Ehhh..., dan juga genangan darah yang ikut tercecer sampai ke arah depan sih. Dia baru sadar kalau yang ini. Darah apaan ya? Kok tiba-tiba Seungmin menangis? Dia jadi tidak enak sekarang.












Sedangkan Seungmin yang beranda di pelukan Felix itu meremas kuat sesuatu yang berada di genggaman nya. Dengan mata memerah marah dan juga menangis kecewa.













Sementara itu di rumah sakit Jisung terus berusaha mendesak Hyunjin agar mau menceritakan apa yang dia alami. Tetapi tetap saja, Hyunjin enggan membuka mulut nya. Bahkan dokter yang menangani Hyunjin pun melakukan hal yang sama. Jadi sekarang ini Jisung benar-benar frustasi di buat nya.













Kenapa Hyunjin benar-benar tertutup kepada nya? Padahal dia sendiri juga yang bilang, bahwa hanya mempercayai dia sebagai teman nya. Tapi kenapa dia berlaku seperti itu? Sungguh Jisung tak habis pikir dengan hal tersebut.














Ucapan Jisung itu baru terhenti ketika dia mendengar suara dobrakan pintu yang keras begitu keras. Dan pintu yang di dobrak itu juga merupakan pintu ruang rawat Hyunjin sendiri. Sehingga Jisung terperanjat kaget di buat nya. Apalagi saat tau pelaku pendobrakan pintu itu. Dia adalah bos nya sendiri, Park Jinyoung.
















"Eh, kenapa pak bos datang datang main dobrak pintu rumah sakit kek gitu? Kenapa juga wajah nya padam seperti ingin memakan orang?"  batin Jisung menamatkan si pelaku.














Lalu ia hendak menyapa pria berumur kepala empat  itu sebagai tanda hormat seperti biasa nya. Namun belum sempat bibir nya berucap, perlakuan pria itu kepada Hyunjin membuat nya menganga tidak percaya sekaligus tercekat.

















"DASAR JALANG SIALAN!!!!! KAU PIKIR BISA MEMBOHONGI KU, HAH!!!! " teriak nya murka sambil mencekik leher Hyunjin.


















"Aaarkkhh..., am-ampun, pak-kh..., "

















"BERANI BERANI NYA PELACUR MURAHAN SEPERTI MU MENENTANG KEHENDAK KU!!!! SUDAH CUKUP AKU MEMAAFKAN KESALAHAN MU. KALI INI TIDAK LAGI!!!! SAMPAI KU DENGAR ANAK KU DALAM BAHAYA LAGI, AKU TAK AKAN SEGAN BERBELAS KASIH PADAMU MAUPUN TEMAN - TEMAN BODOH YANG KAU LINDUNGI ITU."















Jinyoung benar-benar murka kali ini dengan sikap Hyunjin yang ternyata sangat meremehkan diri nya. Dia sangat merasa terkhianati oleh keinginan Hyunjin yang tidak mau menerima kehadiran anak mereka. Padahal sudah banyak kenyamanan yang ia berikan kepada Hyunjin. Tetapi balasan Hyunjin ternyata berkebalikan dari apa yang dia mau.














"Pa-pak.., apa yang anda lakukan?" Jisung mencoba menarik tangan Jinyoung yang mencekik leher Hyunjin.












Am I an Idol? (new)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang