22

1.2K 136 42
                                    

.














.














.













.

Hyunjin sudah masuk UGD dan sedang ditangani oleh para dokter dan perawat. Sehingga Felix dan Jinyoung hanya berdua saja di luar. Tidak ada pembicaraan di antara kedua nya.










Felix segan untuk memulai obrolan karena Jinyoung itu atasan nya. Dan diri nya pun tidak dekat dengan pria itu. Lagipula Jinyoung merupakan orang yang nampak menakutkan di mata nya.









"Felix..,"










"Iya, pak."









"Kembali lah ke tempat tadi, bawa ini untuk membayar bill nya." kata Jinyoung menyerahkan dompet nya kepada Felix.











Felix pun dengan hati - hati menerima dompet itu dari Jinyoung. Kemudian bertanya,











"Lalu bapak bagaimana?"












"Aku akan menemani Hyunjin di sini. Sampai kan permintaan maaf ku kepada mereka ya, karena tidak bisa menemani mereka sampai selesai." pesan Jinyoung.










"Baik, pak." Felix mengangguk tanda mengerti.











"Ah.., ya. Jangan katakan apapun tentang Hyunjin kepada mereka kecuali anggota kalian. Dan lagi, untuk malam ini, kalian langsung pulang saja. Jenguk lah Hyunjin esok hari. Mengerti."











"Paham, pak. Saya permisi..," pamit Felix undur diri.












.















.















.















.

Setelah keadaan Hyunjin mulai membaik. Tak butuh waktu lama, dia langsung di pindahkan ke ruang inap VIP untuk menjaga kerahasiaan kedatangan nya di rumah sakit ini tentu nya. Dan lagi, tidak mungkin kan Jinyoung menempatkan kekasih nya itu bersama banyak orang.











"Pak..,"











"Apa kamu butuh sesuatu, Hyunjin?" Tanya Jinyoung mendekat ke samping Hyunjin.











"Tidak ada, saya hanya ingin tahu, saya sakit apa tadi? Kenapa sampai berdarah darah begitu?" kata Hyunjin lemah.











"Kamu hanya kelelahan, Hyunjin. Banyak lah istirahat mulai sekarang." jawab Jinyoung.










"Apa hanya itu? Tidak ada penyakit lain?" tanya Hyunjin ragu.












"Tidak ada sama sekali. Oh ya.., apa perut mu masih terasa sakit?" Jinyoung mengelus pelan permukaan perut Hyunjin yang tertutup baju dan selimut itu.













"Sedikit nyeri."











"Syukurlah kalau sudah mereda. Tenang saja, besok aku akan berbicara dengan tuan Chun untuk membatalkan keikutsertaan mu dalam program tv nya. Kamu hanya perlu istirahat sekarang."





Am I an Idol? (new)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang