34

1K 130 157
                                    

.










.














.













.

Sesuai permintaan Hyunjin waktu itu, Jisung pergi ke rumah orang tua Hyunjin untuk menyampaikan pesan yang Hyunjin titipkan pada nya. Menjelaskan nya dengan sebaik mungkin agar tidak ada salah paham dan menjaga kedua orang tua itu tetap tenang.









Walau Jisung sudah berusaha menjelaskan sebaik mungkin, orang tua Hyunjin tetap lah sedih mendengar hal pilu yang dialami anak nya. Mereka ingin marah dan menyalahkan para teman teman anak nya yang sudah dibantu namun malah berpikir buruk terhadap putra mereka.














Tapi menyadari pengorbanan putra nya itu, Mama Papa Hyunjin menahan amarah nya. Hyunjin sudah berbuat sejauh ini untuk menjaga teman teman nya. Jadi  tidak mungkin mereka malah menghancurkan teman teman yang anak nya jaga itu. Meski berat mereka mencoba memaafkan teman teman Hyunjin.











Begitu pula yang terjadi di dalam anggota straykids. Mereka amat merasa bersalah karena telah salah paham terhadap kebaikan Hyunjin. Mereka semua menyesal. Yang paling dalam adalah Chan dan juga Seungmin.








Chan menyesal karena tidak bisa melindungi Hyunjin. Dan Seungmin yang menyesal akibat terlalu banyak buruk sangka terhadap mantan teman sekamar nya itu.











Andai mereka semua tahu apa yang telah terjadi. Mereka semua tidak akan menyakiti hati Hyunjin. Bahkan mereka akan berusaha membantu Hyunjin keluar dari jeratan boss jahat mereka itu.





Namun semua telah terlambat. Hyunjin mereka sudah terjerat terlalu erat. Sangat sulit membuat hubungan itu terlepas. Apalagi dengan jelas boss mereka yang menginginkan bayi yang di kandung Hyunjin lahir. Dan juga memiliki Hyunjin sepenuh nya sebagai istri kedua nya. Tidak peduli itu akan membuat sakit hati banyak pihak.






Ternyata semua kenyataan pahit itu masih belum berakhir juga. Seminggu tepat setelah kejadian di rumah sakit. Undangan pernikahan Park Jinyoung dan Hyunjin sudah mereka terima. Pernikahan itu akan dilaksanakan tiga hari setelah undangan mereka terima.





Memang sangat singkat semua persiapan pernikahan itu. Hal itu dilakukan untuk mencegah Hyunjin kabur dan membahayakan anak nya lagi.





Lagipula akan terlihat aneh apabila upacara pernikahan dilakukan saat salah seorang pengantin nya hamil besar. Jadi sebelum perut Hyunjin semakin membucit. Pernikahan itu harus segera dilaksanakan.








.















.












.












.









.

Wajah pucat Hyunjin tidak bisa ditutupi sama sekali dengan riasan yang menempel pada nya. Meskipun itu tidak mengurangi paras nya yang ayu, namun aura kesedihan nya sangat terpancar. Dan hal itu dapat ditangkap oleh seluruh tamu undangan.





Diluar memang terlihat tersenyum manis. Tapi perasaan seseorang yang disakiti terlalu dalam itu tidak mungkin bisa di sembunyikan.






Mama nya Hyunjin tidak sanggup menahan air mata nya yang jatuh melihat kemalangan yang diterima anak kesayangan nya itu.




Jika keluarga nya mempunyai kekuatan lebih, pasti nya dia tidak akan membiarkan putra nya menderita seperti ini meskipun itu permintaan Hyunjin sendiri. Ia tidak akan terima.








Hyunjin setelah pengucapan janji pernikahan itu, kemudian ikut menerima ucapan selamat dari para tamu. Walau ia tidak pantas mendapat ucapan itu, ia harus terpaksa menerima nya. Ia harus yakin bahwa ini untuk kebaikan semua nya. Dia tidak boleh menyesal.








Di antara tamu undangan yang memberikan ucapan selamat itu, ternyata istri pertama Jinyoung juga ikut memberikan ucapan kepada Hyunjin.





"Selamat ya, Hyunjin. Kamu berhasil merebut dan menikahi suami saya." ucap wanita itu tersenyum cantik ke arah Hyunjin.




Mendengar ucapan sarkas wanita di depan nya itu, Hyunjin tidak punya tenaga sama sekali untuk menjawab. Semua nya kelu. Pasti wanita ini akan benar-benar membenci nya seumur hidup.




" Oh ya, Hyunjin. Aku membawakan hadiah bagus untuk pernikahan mu ini. Terima lah dengan suka cita." lanjut wanita itu sambil memeluk tubuh Hyunjin.





Dan tanpa sepengetahuan banyak orang darah segar pun merebes dibalik pakaian yang dikena si pengantin. Merasa sudah cukup, wanita itu melepas pelukan nya dan berlalu begitu saja tanpa menyapa Park Jinyoung, suami nya juga.









Jinyoung pun sama saja juga tak peduli. Ia sudah tidak menginginkan wanita itu. Sudah untung bukan ia tidak jadi menceraikan wanita itu. Karena permintaan Hyunjin. Jika tidak jangan harap wanita itu bisa tinggal di rumah nya lagi.







"HYUUUNJJIIIINNN...!!!!" 






Pekikan keras salah satu tamu undangan yang Jinyoung ketahui sebagai teman dekat Hyunjin itu menyadarkan diri dari menatap kepergian istri pertama nya. Dia menolehkan kepala nya ke samping dan betapa terkejut nya ia melihat Hyunjin nya sudah jatuh tak berdaya di atas lantai.





Darah segar mengucur deras dari perut nya yang terdapat luka tusuk yang lumayan dalam. Jinyoung baru sadar, bahwa tak seharus nya ia memperoleh kan istri pertama nya menghadiri pernikahan kedua nya ini. Sebab Hyunjin pasti akan menjadi korban nya.












Dan akhirnya Park Jinyoung pun harus menyesal akan keputusan nya itu. Karena pernikahan yang ia bayangkan akan membahagiakan itu malah membuat nya jatuh terpuruk. Sebab pengantin nya harus tewas di tempat tanpa sempat mendapat pertolongan dari dokter.






"Maaf, semua. Hyunjin hanya bisa bertahan sampai sini."






End

Yeheiiii, akhirnya Hyunjin sudah gak sakit lagi.
Terimakasih para pembaca yang setia dengan book badut ini😘. Sampai jumpa lagi. Muaachhhh.... 😚😚😚😚

 😚😚😚😚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Am I an Idol? (new)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang