Hear

62 16 2
                                    

Semenjak kejadian di malam Prom Nigth itu, Eunji mengurung diri di apartemen milik nya. Keadaan nya sangat kacau, benda-benda nya kini tidak lagi tersusun rapi, bahkan penampilan Eunji pun sama kacau nya dengan keadaan apartemen nya saat ini. Sedangkan Inseong, pria itu menjadi lebih pendiam. Saat siang dia akan mengurung diri di rumahnya, tak peduli jika teman-temannya datang berkunjung untuk melihat keadaannya, sedangkan saat malam dia akan pergi dengan mobil nya dan menatap unit apartemen Eunji dan kejauhan.

Inseong begitu menyesal dengan semua ini. Percakapan malam itu masih terdengar ambigu. Eunji harus mendengarkan semua nya. Inseong mungkin tidak mencintai Eunji seperti seharusnya, tapi dia juga tidak ingin menghapus Eunji dari hidup nya, karena bagi nya Eunji adalah teman nya.

"hyung?" Inseong yang sedang membaca buku di balkon kamar nya sedikit menoleh mendengar Jaeyoon memanggil nya dan kini duduk di samping nya.

"lusa aku akan berangkat ke busan. Aku sudah memberitau pada yang lain." ucap Jaeyoon tersenyum.

"jae maafkan aku, ini benar-benar...."

"kau tidak perlu minta maaf hyung. Aku tau kau memang salah, tapi kau juga terpaksa melakukan semua kesalahan itu." ucap Jaeyoon mengusap punggung Inseong.

"tapi dia sendirian sekarang. Jisoo sedang tidak disini, aku mengkhawatirkan nya." ucap Inseong lirih.

"kau tidak perlu terlalu khawatir, Alice juga akan membantu mu." ucap Jaeyoon dengan pasti.








.






..









...









"Eunji aku tau kau di dalam. Temui lah aku sekali saja." Alice kembali mengetuk pintu apartemen Eunji. Entah sudah berapa kali dia datang ke sini namun Eunji enggan membukakan pintu untuk nya.

"Eunji ayolah!" Alice terus mengetuk pintu. Terkadang beberapa tetangga keluar untuk menegur nya karena terlalu berisik. Tapi Alice tetap pada pendirian nya, yaitu berusaha menemui Eunji.

"sampai kapan kau akan terus seperti ini? Eunji cobalah untuk berpikir dewasa. Kau seperti ini hanya akan menyiksa dirimu. Dunia tidak akan berhenti hanya karena kau merasa lelah atau kecewa." Alice meninggikan nada bicara nya.

Eunji hanya bisa mendengarkan dari balik pintu sambil menahan isak tangis nya. Yang dikatakan Alice memang benar tapi kenyataan yang di hadapi nya bukan lah masalah yang kecil.

"Eunji, disini bukan hanya kau yang tersiksa. Kau harus tau yang sebenarnya terjadi. Semua orang pernah kecewa, tapi memaafkan adalah sebuah kewajiban." kata-kata terakhir dari Alice sebelum akhirnya dia memutuskan untuk pergi dari sana.

Eunji sendiri masih tetap pada posisi nya. Memutar ulang setiap hari yang telah dia lalui bersama Inseong. Pria yang begitu baik padanya hingga dirinya tidak menyadari kenyataan yang ada.






.








..









...










Malam hari nya dirumah Jaeyoon, tepat sehari sebelum hari keberangkatan nya, pria itu kini menatap foto saat hari kelulusan mereka. Foto yang menampilkan senyuman dibibir masing-masing namun menyiratkan kekecewaan dan kesedihan yang mendalam di manik kelam itu.

Jaeyoon tak bisa mengalihkan fikiran nya, yang dia pikirkan hanya lah bagaimana keadaan Eunji saat ini. Bagaimana pun, Eunji adalah teman nya kan, dan dia tidak mungkin mengabaikan nya begitu saja.

LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang