What

61 14 8
                                    

Satu minggu berlalu, dan hari ini adalah hari dimana ujian akan berlangsung. Semua murid fokus pada kegiatan mereka masing-masing yaitu mengerjakan soal ulangan yang tidak tanggung banyak nya.

Terdapat 50 soal untuk setiap pelajaran. Dan ujian hanya berlangsung selama tiga hari. Dan satu hari ada 5 pelajaran. Hari ini adalah ujian matematika, seni, Sains, kimia dan bahasa Inggris.

.



..




...











Jam menunjukan pukul 12 siang. Jam istirahat bagi semua siswa dan guru. Eunji yang baru saja keluar dari kelas dengan raut wajah lesu langsung terkejut begitu melihat Inseong berdiri di depan kelas nya dengan se kotak susu strawberry.

"bagaimana ulangan nya? Apakah sulit?" Inseong bertanya dengan nada lembut sambil sesekali merapikan rambut Eunji.

"kurasa begitu, saat ujian matematika aku hanya bisa menyelesaikan 40 soal, sains 45 dan kimia hanya 42. Aku harus apa..." Eunji merengek dengan nada kesal.

"hey, itu sudah bagus. Besok kau pasti bisa menyelesaikan semua nya. Lagi pula ini hanya uji coba saja kan? Ujian yang sebenarnya masih 3 minggu lagi." ucap Inseong berusaha menyemangati kekasih? Nya itu.

"pulang nanti belajar bersama ku nee? Aku akan memberikan trik cepat nya. Besok kan fisika, sejarah, studi sosial dan Bahasa korea." ucap Inseong dan Eunji hanya mengangguk sebagai jawaban.

"ayo kita duduk dan makan ini." ucap Inseong menunjuk roti ditangan nya.

Kini keduanya duduk di kursi yang ada di depan kelas mereka yang menghadap ke taman.

"setelah lulus nanti, kau mau ke universitas mana?" tanya Inseong.

"entahlah. Dimana pun itu aku tidak masalah." ucap Eunji dengan senyum tipis nya.

"begitu kah? Oh ya, kau akhir-akhir ini jarang sekali bersama Jisoo. Kenapa?" tanya Inseong sambil mengunyah roti nya.

"hanya sedang sibuk belajar. Nanti juga kalau sudah ujian kaya biasa." Eunji membalas perkataan Inseong dengan nada santai.









"hah, hah!" Eunji dan Inseong menoleh dengan cepat begitu mendapati Rowoon dengan nafas  nya yang tak beraturan menghampiri kedua nya.

"yak yak! Kenapa kau berlari seperti orang kesetanan? Ada apa?" Inseong berdiri melihat Rowoon yang kini mencoba menetralisirkan nafas nya.

"Eunji noona, maaf tapi aku ada urusan penting dengan Inseong hyung. Tidak apa kan?" Rowoon menatap Eunji yang kini sedang menatap nya.

"uhm tentu. Kalau begitu... Aku kembali kelas, sampai nanti." ucap Eunji meninggalkan kedua nya dengan perasaan binggung.

"ada apa?" kini Inseong bertanya begitu Eunji memasuki kelas nya.



.



..





...















"aku akan menelepon Imo. Kau pulang saja." ucap Inseong pada Jisoo yang kini terbaring di kasur uks.

"tidak mau, aku harus menyelesaikan ujian nya dulu." ucap Jisoo tegas.

"Ayolah Jisoo, jangan bersikap egois. Kau bisa melakukan ujian susulan nanti, utamakan kesehatan mu." Inseong berucap dengan sedikit kesal.

"kubilang tidak ya tidak!" lagi, Jisoo membantah Inseong dengan suara lantang.

Inseong sebenarnya ingin marah, tapi dia tau kalau amarahnya hanya akan membuat keadaan Jisoo memburuk. Pria itu kini mengacak-acak rambut nya kasar dan menghela nafas dalam.

"aku akan segera pindah setelah hari kelulusan. Aku tidak ingin melewatkan satu haripun tanpa melihat kalian." ucap Jisoo pelan.

Inseong kembali menghela nafas, pembicaraan seperti ini hanya akan berakhir dengan perasaan sedih dan ketidakpastian.

"tapi kamu harus istirahat Jisoo. Mengertilah. Kau harus istirahat hari ini agar besok bisa kembali sekolah dan melihat yang lainnya. Kalau kau memaksakan semuanya, kau hanya akan membuat semuanya semakin sulit. Ku mohon." ucap Inseong dengan wajah pasrah nya.

Jisoo terdiam, entah apa yang dia pikirkan tapi sepertinya perkataan Inseong kali ini begitu meracuni otak nya.







Sret.





Tirai uks terbuka dan menampakkan Eunji dengan wajah terkejut nya. Dia melihat Jisoo yang terbaring di ranjang uks dan wajah Inseong yang begitu lesu.

"astaga?! Jisoo kau kenapa?" tanya Eunji dengan perasaan khawatir.

"aku tak apa Eunji, tadi aku hanya sedikit pusing, mungkin karena terlalu banyak belajar." Jisoo memaksakan tawa nya dan Inseong berusaha mengalihkan pandangan nya.

"benarkah? Kalian tidak sedang berbohong padaku kan?" Eunji menatap curiga keduanya membuat Jisoo dan Inseong sedikit gugup.

"untuk apa kami berbohong? Kau sendiri? Apa kau sakit?" tanya Inseong pada Eunji.

"ah, guru meminta ku untuk mengambilkan obat." ucap Eunji mengingat tujuan utama nya datang kemari dan mencari kotak obat yang terletak di dekat Inseong.

"setelah ini langsung ke kelas ya, semangat ujian nya." ucap Inseong membisikan kata tersebut.

Eunji yang mendengar nya tentu saja merasa sangat senang. Ini adalah pertama kalinya ada seseorang yang benar-benar peduli dan begitu perhatian padanya, meski tanpa dia sadari hal ini pada akhirnya akan membawa nya pada luka yang besar.

"aku kembali ke kelas ya, Jisoo semoga cepat sembuh." ucap Eunji melambaikan tangan nya dengan semangat pada Jisoo.

Setelah memastikan Eunji benar-benar keluar, keduanya menghela nafas lega.

"Inseong-ie? Bolehkah aku bertanya?" Jisoo menatap Inseong yang kini menaikan sebelah alis nya.

"apa kau benar-benar mencintai Eunji? Atau kah semua hanya sandiwara?" Jisoo bertanya tanpa melihat wajah Inseong yang kini menatapnya dengan sendu.

"menurut mu? Bagaimana kamu melihat aku dan Eunji? Apa kamu melihat cinta di mataku?" Inseong balik bertanya pada Jisoo.

"aku melihat nya, perasaan yang kau berikan pada Hara dulu. Sekarang itu kembali dan untuk Eunji." ucap Jisoo tersenyum tanpa memperhatikan raut wajah Inseong.

'dan sayang nya semua tidak seperti yang terlihat. Semua hanya ilusi yang akan berakhir ketika kau tersadar.' Inseong membatin dengan senyuman yang setia di wajahnya.

"dan kau pasti tau apa artinya? Ini bukan sandiwara." ucap Inseong penuh arti.

Arti dari sebuah kebohongan yang begitu hebatnya sampai dunia pun tertipu olehnya. Arti dari sebuah luka yang akan lama hilang nya. Arti dari sebuah kehilangan yang sebenarnya dan semua terasa seperti bayangan yang mengikutimu setiap saat.

"aku akan pindah, aku akan kuliah di Jerman sambil memulihkan penyakit ku." ucap Jisoo.

"kalau begitu, semangat lah! Aku dan yang lainnya akan menunggu mu pulang." ucap Inseong menepuk pundak Jisoo.

"tolong jaga Eunji untuk ku, dan tolong temani Rowoon, kau juga harus tetap perhatian pada yang lainnya." ucap Jisoo menggengam tangan Inseong yang ada di pundak nya.

Inseong terdiam, pria itu berpikir soal Eunji saat ini. Bagaimana dia bisa menjaga Eunji? Apa Eunji masih mau menerimanya sebagai sahabat nya setelah mengetahui semua kebenaran itu? Dia benar-benar tidak tau jalan seperti apa yang tuhan berikan padanya.








'tak semua yang kau lihat adalah kebenaran nya, bisa jadi itu hanyalah bayangan dari sebuah kebohongan.'

~ L I A R ~

LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang