Jam menunjukan pukul 9 pagi. Inseong memarkirkan mobil nya di basement apartemen tempat Eunji tinggal. Pria itu kini menarik nafas nya dalam, entah kenapa langkah nya terasa begitu berat.
"eoh? Kau sudah sampai?" Inseong terkejut saat tiba-tiba Eunji berdiri di depan nya.
"astaga, kau mengejutkan ku!" Inseong melotot membuat Eunji tersenyum.
"wajah mu lucu sekali."
"sudahlah. Ayo cepat, eomma sudah menunggu." ucap Inseong menarik tangan Eunji membuat gadis itu mau tak mau mengikuti nya.
🌰🌰🌰
"astaga Eunji... Sudah lama sekali aku tidak bertemu dengan mu." ucap Eomma Kim menyambut gadis itu.
"nee Eomma. Sudah cukup lama." ucap Eunji sedikit gugup.
"kenapa gugup begitu? Santai saja saat bersama kami. Oke?" ucap Appa Kim yang baru saja keluar dari kamarnya.
"nee."
"sayang apa kau sudah makan?" tanya Inseong.
"berhenti bermesraan di depan ku." tegur Eomma Kim.
"eomma..."
"umm.. Eomma? Apa kau ingin membicarakan sesuatu?" tanya Eunji dengan ragu.
Appa Kim kini duduk di samping sang istri. Sedangkan Inseong duduk di sebelah Eunji.
"bagaimana pekerjaan mu? Apa melelahkan?" tanya appa Kim.
"sedikit."
"ku pikir itu sangat melelahkan. Kau harus sekolah, mengerjakan tugas dan setelah pulang sekolah kau harus bekerja." ucap Eomma Kim dengan senyum diwajah nya.
"Eunji? Kamu itu sudah seperti anak kami sendiri. Jadi jangan merasa sungkan untuk bercerita." sambung eomma kim.
"nee eomma."
"Eunji, appa rasa ada baiknya kamu berhenti bekerja. Dan untuk kehidupan mu... Biar saja kami yang tanggung semua nya." ucap appa Kim.
"uhm... Ku pikir aku tidak bisa. Kalian sudah menerima ku saja aku sudah sangat bersyukur. Aku tidak ingin menjadi beban untuk kalian." ucap Eunji dengan hati-hati.
"Tapi Eunji, ini demi kebaikan mu juga, apa lagi ujian akhir kalian sudah semakin dekat." ucap appa kim dengan lembut.
"kau pasti butuh waktu untuk berpikir. Kami akan menunggu keputusan mu." ucap Eomma kim kini bangkit dan duduk di samping Eunji dan mengusap surai Eunji.
Inseong dan Eunji kini berada di kamar Inseong. Ini adalah kedua kalinya Eunji masuk ke kamar pria itu. Pertama adalah saat dia datang untuk pertama kalinya.
Eunji duduk di permadani, bersandar di bahu Inseong yang kini sedang menonton televisi.
"kenapa kalian melakukan itu? Maksud ku..."
"Eunji dengar kan aku, aku yang meminta pada mereka, dan mereka pun tidak keberatan akan hal itu. Aku hanya mengkhawatirkan mu, dan aku hanya ingin yang terbaik untuk mu." ucap Inseong menatap lekat manik Eunji.
