Inseong pulang saat bulan benar-benar bersinar. Keadaan nya benar-benar seperti orang yang frustasi. Rambut nya acak acakan dan seragam nya pun tak beraturan.
Saat sampai dirumah, rumah nya gelap. Dia sendiri karena orang tua nya sedang kerumah nenek nya untuk satu minggu kedepan. Sepi. Itu adalah suasana yang dia rasakan sekarang.
Padahal dia bisa saja main kerumah Jisoo yang paling dekat dengan nya. Tapi dia enggan karena yang ada di pikiran nya hanyalah teman-temannya.
"cklek."
Saklar lampu dinyalakan, tapi bukan Inseong yang melakukannya. Pria itu menoleh kearah pintu dan mendapati teman-temannya berada disana.
Chani yang tak bisa melihat hyung nya seperti itu pun hanya bisa menunduk, sedangakn Taeyang berusaha menenangkan Hwiyoung yang hampir terisak.
"tae, bawa Chani dan Hwi." Taeyang hanya menuruti apa kata Dawon.
Kini tinggal lah mereka yang kini duduk di ruang tamu kecuali Taeyang, Hwiyoung dan Chani yang kini berada di dapur.
"bisa jelaskan apa yang kami lewatkan?" Youngbin memulai pembicaraan dengan serius.
"aku minta maaf. Tapi aku dan Eunji sudah berkencan." ucap Inseong pelan.
"dan kau mengambil keputusan mu sendiri? Apa yang kau pikirkan hyung." Rowoon berkata dengan emosi.
"hyung kami tau pada akhirnya semua keputusan kau lah yang memilih nya. Tapi tidak seperti ini caranya. Apa kau membayangkan seperti apa Eunji saat mengetahui semua ini. Dan apa kau pernah memikirkan perasaan mu saat melihat orang lain membenci mu atas sebuah kehendak yang kau sendiri pun tidak menginginkan nya." Zuho berkata dengan tegas membuat Inseong terisak.
"jangan bertengkar hyung..." Chani berjalan dari dapur dengan mata sembab. Dia memeluk Inseong dari arah kanan
"kami kecewa padamu Inseong hyung. Kau menyebalkan." kini giliran Hwiyoung yang memeluk Inseong dari sebelah Kiri.
Melihat itu hyung yang lain benar-benar tak kuasa. Tapi mereka harus menyelesaikan semua nya.
"kalau sudah seperti ini bagaimana? Kau juga pasti bingung kan mau berbuat apa?" Inseong hanya mengangguk menanggapi pertanyaan Jaeyoon.
"kami benar-benar tidak tau harus merespon seperti apa. Kami bingung harus bertindak bagaimana." Dawon menatap Inseong dengan Mata yang berkaca-kaca.
"INSEONG?!!" mendengar suara Jisoo yang tiba-tiba berteriak dan membuka pintu, semua terkejut. Entah dapat pemikiran dari mana tapi mereka langsung menutup mata.
Inseong yang pura-pura tertidur dengan Chani dan Hwiyoung memeluk nya, sedangkan Taeyang, Jaeyoon dan Dawon tidur di bawahnya, sementara Zuho tidur di pundak Youngbin dan Rowoon tidur di paha Zuho.
"loh, kok pada tidur sih?" ucap Jisoo kesal begitu melihat mereka semua tertidur.
"ish, dasar menyebalkan. Inseong awas saja kau!" ucap Jisoo lalu pergi meninggalkan rumah Inseong dengan perasaan kesal.
Setelah dirasa aman, Dawon mengintip dengan membuka satu matanya, kemudian menghela nafas begitu tau keadaan sudah aman.
Semua membuka mata dan menghela nafas lega. Kemudian semua tertawa begitu menyadari betapa kompak nya mereka mengerjai Jisoo. Tapi begitu tawa selesai, mereka semua berjalan kearah Inseong dan memberi pelukan besar membuat Inseong tersenyum.
"terima kasih karena sudah memaafkan ku."
"terimakasih karena telah menjadi orang yang kuat dan hebat." ucap mereka bersama.
🌰🌰🌰
Jisoo merasa sangat bosan dirumah nya. Orangtua nya belum pulang kerja jadi dia sendiri dirumah. Dia sangat ingin main, tapi tubuhnya terasa begitu lemah.
Ting...
Sebuah pesan masuk. Jisoo membuka ponsel nya dan mendapat pesan masuk dari Eunji.
'Jisoo-aa.... Aku sangat bahagia 😊'
Jisoo tidak membalas dengan pesan, melainkan melakukan panggilan. Hanya dalam beberapa detik, Eunji mengangkat panggilan tersebut.
'ada apa? Apa yang membuat mu bahagia?'
'hehe, aku malu untuk bercerita.'
'hei, kenapa seperti itu? Ayo cerita cepat. Jangan buat aku penasaran.'
'aku dan Inseong berkencan.'
Jisoo terdiam tak menanggapi. Dalam hati nya dia sangat senang mengetahui fakta bahwa sahabat nya mau menuruti kemauan nya itu. Tapi dia juga memikirkan apa benar Inseong sudah melupakan Hara. Ah, sudah lupakan.
'benarkah? Kapan? Kok dia ga bilang sama aku. Awas aja ya.'
' dua hari yang lalu. Mungkin dia akan memberi tau mu nanti.'
'baik-baik. Aku akan menemui nya sekarang. Sudah dulu ya pacar nya Inseong.'
'kau jangan membuat ku malu Jisoo.'
Jisoo mengakhiri panggilan dan kini berlari menuju rumah Inseong dan mengabaikan kondisi tubuhnya. Tapi dia mengurungkan niatnya untuk bertemu setelah melihat dia dan teman-teman nya tertidur di ruang tamu.
🌰🌰🌰
"kalian tidak mau pulang? Ini sudah malam, besok kan masih hari sekolah." ucap Inseong saat melihat temannya betah berlama lama dirumah nya.
"biar saja. Lagi pula kami sudah menyiapkan seragam untuk besok." sahut Chani tanpa mengalihkan perhatian dari game yang dia dan Dawon mainkan.
"apa kalian seniat itu datang kerumah ku sampai menyiapkan semua nya?" tanya Inseong heran dan yang lain hanya memberi thumbs up.👍
Inseong menghela nafas. Pasti rumah nya akan terlihat seperti kapal pecah.
"tenang, nanti akan aku bantu kau merapikan semua nya." ucap Rowoon dari arah dapur.
"aku tidak yakin dengan kata-kata mu."
Eunji baru saja akan tidur, tapi ponsel nya berdering dan menampilkan nama Inseong disana. Eunji lantas menjawab panggilan tersebut dengan rasa senang.
'halo?'
'ya? Ada apa?'
'hanya ingin menelepon saja. Apa aku mengganggu mu?'
'tidak, kau tidak mengganggu ku.'
'kau sedang apa?'
Eunji dan Inseong pun berbincang hingga larut malam. Inseong mengakhiri panggilan karena Eunji tertidur lebih dulu. Eunji meraih alam mimpinya dengan perasaan senang. Lain lagi dengan Inseong yang merasa bersalah.
"jika aku mengatakan yang sebenarnya padamu suatu hari nanti. Ku harap kau mau memaaf kan aku. Sorry Eunji, but I can't tell your the truth. Sorry, cuz I'am a liar."
'karena kebohongan yang berlaku di hidup mu adalah hal paling indah yang kamu rasakan.'
~ L I A R ~
Note :
Sorry kalau cerita ku makin ga nyambung dan ga jelas:( cerita ini cuma fiksi dan hasil imajinasi aku semata... Jangan di bawa ke reallife ya...
