special Rowoon Jisoo

72 12 0
                                        

Malam ini adalah malam sabtu, itu artinya besok weekend. Rowoon malam ini berencana untuk mengajak Jisoo bermain ke sebuah taman yang cukup ramai di kunjungi saat malam hari.

Rowoon kini berada di rumah Jisoo, menunggu gadis cantik yang kini sedang bersiap. Sekitar 45 menit Jisoo akhirnya turun. Rowoon yang melihat Jisoo berjalan turun dari tangga hanya bisa terkagum melihat makhluk ciptaan tuhan yang satu ini.

"wah, tuan putri sudah siap?" tanya Rowoon membuat Jisoo tersipu.

"astaga, jangan membuat ku malu." Jisoo memuluk pelan lengan Rowoon membuat pria itu terkekeh.

"Jisoo sudah siap? Rowoon tolong di jagain ya Jisoo nya." ucap ibu Jisoo membuat Jisoo mempoutkan bibirnya.

"aku bukan anak kecil lagi eomma."

"mungkin umurmu bukan lagi seperti anak kecil. Tapi sifat mu itu astaga."

"baik Imo. Aku akan menjaga nya dengan seluruh jiwa dan raga ku." ucap Rowoon membuat wanita paruh baya itu menggeleng.

"sudah sudah, aku dan Rowoon akan pergi sekarang. Sampai nanti eomma." Jisoo mengecup pipi eomma nya, kemudian mereka berdua kini pergi berdua.

Karena Rowoon belum mendapat lisensi mengemudi, jadi Jisoo meminta supir eomma nya untuk mengantar mereka.

Butuh waktu sekitar 35 menit untuk sampai di taman tersebut. Taman yang terletak di daerah seoul itu sangatlah indah. Ada lampu berbentuk hati dan danau yang sangat tenang membuat suasana terasa begitu romantis.

"aku tidak tau kalau di seoul ada tempat sebagus ini." ucap Jisoo sambil melihat ke sekeliling nya.

"karena itu lah aku mengajak mu kemari." ucap Rowoon sambil menautkan tangan mereka.

Jisoo tersenyum senang karena dirinya dan Rowoon kini bisa menghabiskan waktu berdua. Begitu juga Rowoon, dia sangat bersyukur karena mendapat kesempatan seperti ini.

"Rowoon ayo berfoto." ucap Jisoo mengeluarkan ponsel nya. Mereka berdua pun mengambil banyak foto untuk mereka simpan.

Setelah berfoto keduanya kini duduk di dekat danau dengan coffe di tangan mereka.

"Jisoo-ya? Bolehkah aku bertanya?" tanya Rowoon dan Jisoo mengangguk sebagai jawaban.

"uhm...aku sangat ingin tau alasan kenapa kau tidak mau menerima cinta ku? Bukan kah kau juga menyukai ku?" pertanyaan Rowoon membuat Jisoo bungkam.

"maafkan aku Rowoon. Aku sangat mencintaimu, tapi kau hanya akan tersiksa jika bersama ku."

"tapi kenapa?"

"aku sakit. Kau tau itu."

"apa hubungan antara penyakit mu dengan rasa cintaku? Tidak ada. Aku mencintaimu karena hati ku memilih mu.

Tak peduli siapa dirimu, tak perduli seperti apa keadaan mu dan dari mana asalmu. Jika hati sudah memilih maka dia akan buta akan segalanya." Rowoon mencoba mejelaskan nya dengan nada yang tenang.

Mungkin semua mengira kalau Rowoon tidak pernah menyatakan isi hati nya dan mengajak Jisoo untuk berpacaran. Tapi itu salah,

Flasback

Hari itu adalah hari ulang tahun Jisoo. Hari dimana dia mengajak seluruh temannya termasuk anak sf9 untuk merayakan ulang tahun di rumah nya. Acara malam hari itu sangat meriah, sayang nya tidak ada Inseong karena pria itu sudah pindah 9 bulan yang lalu.

Awalnya Jisoo pikir dia dan anggota sf9 tidak lagi berteman begitu Inseong pindah. Karena Jisoo bisa dekat juga karena Inseong. Tapi nyatanya mereka tetap berteman.

"Jisoo kau cantik sekali." ucap Dawon memuji Jisoo.

"terimakasih dawon."

"noona, ini kado dari hwi, tae dan Chani." ucap Taeyang memberi kotak besar berwarna biru tua itu.

Semua pun memberikan hadiah pada Jisoo. Tapi dari semua hadiah, Rowoon adalah satu-satunya orang yang memberinya surat.

Rowoon memberi isyarat agar Jisoo membaca nya, kemudian gadis itu membuka dan melihat isi dari sirat nya.

'aku punya hadiah istimewa untuk mu. Besok pagi datang lah ke taman dekat rumah mu jam 8. Aku akan ada di sana.'

Begitu isi dari surat tersebut. Jisoo sangat antusias. Bahkan dia bangun sangat pagi dan bersiap siap untuk pergi ke taman yang Rowoon maksud.

Jam menunjukan pukul 8 kurang 10 menit. Jisoo bergegas dan pamit pada orangtua nya untuk menemui Rowoon. Saat sampai disana, keadaan taman cukup ramai karena ada banyak orang yang sedang olahraga pagi. Maklum saja, ini kan weekend.

"dimana Rowoon?" Jisoo bertanya pada dirinya sendiri sambil melihat sekeliling.

"kau sudah datang?" Jisoo menoleh dan mendapati Rowoon tepat berada di depan nya.

"mana?"

"apa nya yang mana?"

"hadiah ku."

"tidak ada."

"kau bohong padaku?"

"tidak. Aku hanya bercanda. Ayo kesana."

Rowoon membawa Jisoo berjalan kearah rumah pohon yang ada di taman itu. Mereka memang tidak naik kesana, hanya duduk di bawah pohon rindang nya saja.

"hm... Sebenarnya aku mengajak mu kesini karena ingin mengatakan sesuatu."

"katakan lah. Aku akan mendengar kan mu." ucap Jisoo menatap Rowoon intens. Sedangkan yang di tatap hanya dapat menahan nafas.

"aku....mencintai mu Jisoo. Mau kah kau?"

"Rowoon kau tau? Aku juga mencintai mu. Sangat. Tapi aku tidak bisa, maafkan aku."

"tapi kita saling mencintai, apa salahnya?"

"tidak ada yang salah. Hanya saja.... Kau akan tau nanti Rowoon."

Flasback off




"tidak bisa kah kau menerima cintaku?" Rowoon bertanya dengan nada putus asa.

"jangan membuat ku merasa bersalah. Dengar woon. Aku akan pergi keluar negeri untuk pengobatan. Jika aku sembuh, aku akan kembali padamu. Tapi jika tidak, maka kau adalah cinta pertama dan terakhir ku." ucap Jisoo penuh penekanan.

Rowoon beralih memeluk Jisoo. Membiarkan bulir air mata membasahi ujung pelipis nya. Sedangkan Jisoo, wanita itu tersenyum pahit saat menghadapi banyak kenyataan yang begitu sulit dia terima.

"Rowoon, terimakasih karena telah mencintai ku untuk waktu yang lama."

"Jisoo, terimakasih karena tetap menjadi dirimu yang ku kenal untuk waktu yang lama."

Rowoon dan Jisoo kini makan di salah satu caffe yang sudah cukup sepi. Karena sekarang sudah pukul 10 malam.

"Rowoon-aa? Bagaimana bisa kau menemukan tempat sebagus ini?" tanya Jisoo antusias.

"aku pernah melakukan pemotretan di taman ini. Dan ku pikir di sini sangat cocok untuk jalan-jalan berdua." ucap Rowoon dengan senyum yang setia di bibir nya.



"penantian yang panjang dengan kebenaran yang tidak pasti adalah hal yang sulit di lakukan."

~ L I A R ~

LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang