Inseong kembali kerumah saat matahari tenggelam. Ibu nya sempat bertanya pada Inseong dan pria itu hanya menjawab kalau dirinya habis menjenguk ayah Eunji.
Inseong kini merebahkan dirinya di kasur. Hari yang panjang membuat nya sangat lelah. Pria itu kemudian memejamkan matanya, mencoba untuk tidur karena besok sudah masuk sekolah.
Jaeyoon pov
Siang tadi aku dan Zuho sedang bermain game bersama, semua nya asik asik saja sampai Rowoon menelpon aku dan bertanya apa kah aku sedang bersama Inseong hyung. Ku jawab saja tidak, karena memang itu kenyataan nya. Lalu Rowoon bercerita kalau Inseong tidak ada di rumah padahal dia bilang pada Rowoon mau langsung pulang.
Karena Imo Kim sangat khawatir jadi kami mencari Rowoon, Taeyang dan Hwiyoung mencoba melacak melalui ponsel nya. Dan kami mulai mencari nya.
Kami sudah tau dimana Inseong hyung saat pria itu masih berada di rumah sakit. Tapi kami setuju untuk diam-diam mengikutinya karena kami yakin pasti sesuatu akan terjadi. Dan benar saja, saat sore hari itu, di sungai dengan suasana yang pas.
Tapi ada sesuatu yang salah dengan ku. Hati ku terasa sakit. Tidak, aku tidak mungkin menyukainya dan tidak boleh. Ku mohon jangan.
"Jae ada apa dengan mu? Ayo kita pulang." Youngbin hyung menepuk pundak ku membuat ku sedikit terkejut.
Setelah pulang, aku langsung ke rumah bersama Dawon dan Zuho. Mereka ingin main lagi katanya. Aku tidak masalah dengan hal itu. Aku malah merasa senang karena rumah ku terasa ramai.
"jaeyoon hyung? Apa ini benar? Maksud ku,...." Dawon menghentikan ucapannya karena dia tidak tau harus berkata seperti apa.
"ini bukan sesuatu yang bisa di benarkan atau di salahkan. Semua terjadi di luar dugaan." balas Zuho.
"Kau benar Zu. Tidak ada yang bisa di salahkan."
"tapi aku masih tidak habis pikir dengan Jisoo. Bagaimana bisa dia meminta hal ini kepada Inseong hyung." ucap Dawon membuat semua orang terdiam.
Jaeyoon pov end
Keesokan pagi nya Jisoo sudah bisa sekolah. Meski dirinya masih belum sepenuhnya bisa, tapi dia memaksa karena tidak ingin membuat temannya khawatir.
Sesampainya di sekolah, dia langsung menuju kelas nya. Disana ada Jaeyoon dan Youngbin.
"loh, kok cuma berdua? Inseong mana? Kau tau, dia meninggalkan ku pagi tadi. Dasar menyebalkan." ucap nya sambil mempoutkan bibir nya.
"entah." jawab Youngbin cuek.
Jaeyoon sebenarnya tau kalau semua sedang kesal pada Inseong. Dirinya pun sama kesalnya. Tapi dia tidak tau kalau respon temannya akan sedingin itu.
Jisoo yang mendengar nya pun merasa bingung, biasanya mereka itu selalu bersama. Saat tidak bersama pun mereka akan tetap terhubung seperti memiliki telepati.
"wah, kalian sudah datang?" Youngbin, Jaeyoon dan Jisoo kompak menoleh kearah pintu di mana Inseong kini berjalan kearah mereka.
"tentu. Tapi kau kemana? Kenapa kau meninggalkan aku?" tanya Jisoo membuat Inseong tersenyum canggung.
Inseong kemudian beralih kearah Youngbin dan Jaeyoon yang menatapnya dengan tatapan aneh. Inseong sendiri sampai tidak tau harus berkata seperti apa.
"Jae ayo antar aku ke perpustakaan." ucap Youngbin menarik Jaeyoon begitu saja mengabaikan Inseong.
"apa kalian bertengkar?" Jisoo bertanya kepada Inseong begitu Jaeyooon dan Youngbin hilang dari pandangan nya.
"aku juga tidak tau." Inseong menatap kosong kearah luar.
🌰🌰🌰
Jam istirahat pun tiba. Inseong kira semuanya akan membaik tapi nyatanya hari ini dia benar-benar di abaikan oleh semua teman-temannya. Entah apa salahnya dia pun tidak tau.
Inseong kini berada di atap sekolah bersama Eunji. Sedangkan Jisoo bersama dengan temannya yang lain.
"tumben sekali kamu tidak bersama mereka?" tanya Eunji dan Inseong tersenyum.
"memang nya aku tidak boleh berdua saja dengan kekasih ku ini?" tanya Inseong sambil mencubit hidup Eunji gemas.
"aduh sakit tau." ucap Eunji mengusap hidung nya.
"Eunji?"
"ada apa?"
"aku mencintaimu." ucap Inseong sambil menatap langit.
Dalam hati nya dia merasa seperti seorang pengecut. Bagaimana bisa dia melakukan hal ini? Dalam diam, dia tersenyum miris membayangkan bagaimana reaksi Eunji saat tau kalau dia berbohong.
"aku tau."
Saat bel pulang berbunyi, Inseong menarik paksa Jaeyoon tanpa sepengetahuan yang lain. Jaeyoon hanya pasrah, dirinya juga sangat bingung.
Inseong membawa Jaeyoon ke perpustakaan sekolah yang untung nya masih buka dan sepi.
"Jae, kalian ini kenapa sih?" tanya Inseong to the point.
"harus nya kami yang bertanya pada mu hyung. Kau itu kenapa?" Jaeyoon mengabaikan pertanyaan Inseong dan balik bertanya.
"apa nya yang kenapa?" Inseong bertanya dengan nada frustasi membuat Jaeyoon merasa bersalah.
"hyung, kenarin Imo mencari mu, dia sangat khawatir karena kau tak kunjung pulang padahal Rowoon bilang kau sudah pulang beberapa jam yang lalu. Kami mencari mu. Kau kemana?" Jaeyoon menjelaskan semua dengan nada tegas.
Inseong terkejut atas peryataan tersebut terlebih lagi dia tidak pernah melihat Jaeyoon marah seperti ini. Jaeyoon adalah tipe orang yang sabar.
"jae..."
"apa? Apa lagi hyung? Apa kau masih menganggap kita sahabat? Kau bahkan terlalu egois pada dirimu." Jaeyoon benar-benar kesal. Dia pun meninggalkan Inseong yang kini duduk temenung. Pikiran nya jadi kacau setelah mendengar perkataan Jaeyoon.
Sedangkan Jaeyoon berjalan Dengan perasaan sesak dan rasa bersalah mulai menghantui nya. Selama masa pertemanan mereka yang panjang, ini adalah kali pertama baginya saling bertengkar dengan serius. Mereka biasanya hanya berdebat untuk hal-hal yang konyol.
"maaf kan aku."
Disisi lain, Youngbin dan yang lainnya menyadari bahwa Jaeyoon dibawa oleh Inseong. Tapi mereka memutuskan untuk membiarkan nya.
"kenapa kita jadi seperti ini hyung?" Chani buka suara begitu melihat semuanya berubah dalam sekejap.
"karena dia terlalu egois pada dirinya sendiri. Dia menyakiti dirinya dan orang lain. Itu bukanlah hal yang baik." Zuho menanggapi nya dengan nada rendah.
"jika dia terus seperti ini, itu sama saja seperti dia membunuh sesuatu dalam dirinya." sambung Taeyang.
"tapi aku tidak tega kalau harus seperti ini pada Inseong hyung." ucap Hwiyoung.
"kami juga sama Hwi. Kami juga merasa sakit hati. Belum ada satu hari aku kesal padanya tapi aku sudah merindukan senyuman nya." Rowoon berbicara sambil menahan air matanya.
"kita semua tau ini begitu sulit. Kita juga tidak akan memusuhi nya selamanya. Kita akan kerumah nya setelah ini." ucap Dawon mencoba menenangkan suasana. Sedangkan Youngbin dari tadi hanya diam dan memikirkan sesuatu.
"apa semua perjalanan panjang kita akan berakhir hanya karena ke egoisan ku? Apa yang terjadi diantara kita? Ada apa dengan hidup ku?" Inseong menunduk menahan air matanya agar tak jatuh.
"aku akan minta maaf."
Tidak ada salahnya membuat orang lain merasa bahagia, tapi jangan sampai egois pada dirimu sendiri hingga akhirnya kamu menyakiti orang lain bahkan mengecewakan sahabat mu.
~ L I A R ~
