Sudah satu minggu sejak kepergian Jisoo ke Jerman. Eunji sempat merasa kesepian, tapi untung nya Alice mau menemani nya dan perlahan, Eunji mulai terbiasa. Rowoon, pria itu masih merahasia kan perasaan nya dan bersikap seolah semua baik-baik saja. Lain halnya dengan Inseong yang semakin hari semakin merasa tidak tenang. Dia sudah membulatkan tekad nya, dia akan mengakhiri semuanya di malam Prom. Semua teman-temannya juga sudah tau, dan lagi, mereka hanya bisa mendukung Inseong dan membantu sebisa mereka.
"hey, kenapa melamun?" Eunji yang saat itu sedang menemani Inseong di rumah nya yang sepi merasa bingung karena dari tadi Inseong hanya diam dan melamun.
"tidak ada. Oh ya, bukan kah 4 hari lagi adalah Prom Nigth?" tanya Inseong memastikan.
"uhm. Kenapa?"
"kita akan kesana bersama kan? Sebagai pasangan?" pertanyaan yang baru saja Inseong tanyakan membuat Eunji merasa aneh.
"tentu saja. Kenapa kau terlihat bingung seperti itu? Apa kau sedang banyak pikiran?" Eunji mengusap bahu Inseong.
Inseong yang tadinya duduk menghadap televisi kini mengalihkan pandangan nya ke manik hitam milik Eunji membuat gadis itu salah tingkah.
"Eunji..." Inseong memanggil nama Eunji membuat Eunji tersenyum.
🌰🌰🌰
"memang nya boleh ya membawa pasangan dari luar?"
"aku sudah bertanya kepada panitia, dan mereka bilang boleh."
Jaeyoon saat ini sedang membujuk Alice agar mau ikut ke acara prom nigth sebagai pasangan nya. Tapi Alice menolak karena satu alasan yang dia sebut 'rahasia'.
"kau terlalu banyak menyimpan rahasia. Kau bahkan tidak membiarkan aku mengantar mu pulang kerumah. Kalau bertemu pasti di halte bis atau sungai han. Dan kali ini? Bertemu di atap gedung sebuah mall." Jaeyoon berbicara dengan sedikit kesal.
"aku punya banyak alasan kenapa aku merahasikan semua nya dari mu." ucap Alice menatap Jaeyoon.
"apa cinta memang secepat dan sakit itu? Aku tidak tau kalau aku akan jatuh pada seorang gadis yang menyimpan banyak rahasia seperti mu." Jaeyoon tersenyum kecut dan menunjukan wajah penuh kekecewaan.
"Jae, bukan kah sudah ku bilang bahwa aku juga mencintai mu. Aku bukannya tak mau, tapi aku tak bisa." Alice menangkup wajah Jaeyoon dan menatap lekat netra pria itu.
"Jae, aku tau kalau kau sulit untuk menerima semua fakta ini. Tapi dengan berjalan nya waktu, semua rahasia ku akan terbongkar satu per satu. Tak ada rahasia yang abadi." Alice mengecup singkat bibir Jaeyoon membuat pria itu tersenyum singkat dan kini memeluk Alice dengan erat.
Jika kalian bertanya tentang status hubungan mereka? Jawabannya hanya satu mereka adalah teman yang tidak bisa menyembunyikan perasaan suka antara satu sama lain. Atau mungkin bisa kalian sebut sebagai 'more than friend'.
.
..
...
"hyung, apa kalian benar-benar sudah lulus? Aku jadi tidak bersemangat kalau tidak ada kalian." Dawon memeluk gemas Youngbin yang kini duduk di samping nya.