Hari senin yang membosankan, begitulah pikir Eunji yang kini tengah mendengarkan ocehan kekasihnya tentang matematika di rooftop sekolah yang panas.
"bisakah kita berhenti." Inseong menoleh melihat wajah Eunji yang begitu masam.
"tapi ini tinggal sedikit lagi." Inseong membantah dengan lembut.
"tapi aku bosan. Kepala ku mau pecah begitu mendengar kau berbicara tentang pelajaran." Eunji memasang wajah kesal nya membuat Inseong terkekeh.
"tinggal satu minggu lagi. Kau harus berjuang satu minggu lagi. Setelah itu tinggal ujian masuk universitas." jelas Inseong membuat Eunji semakin kesal.
"hahhh kenapa ujian sangat menyebalkan." ucap Eunji dengan aegyo nya.
"kalau begitu, nanti malam ki.."
"tidak, aku tidak mau. Kalau kau mengajak ku belajar lagi malam ini, aku tidak mau!" Eunji menolak dengan tegas membuat Inseong kembali terkekeh.
"dengarkan aku dulu.
Malam ini, ayo kita ke sungai han. Untuk melepas sedikit penat. Kalau kau tidak mau, aku bisa pergi sendiri, atau... Dengan wanita lain." ucap Inseong sedikit berbisik di akhir kalimat nya.
"yak! Kau ini!" Eunji yang kesal mendengar kata 'wanita lain' pun memukul lengan Inseong dengan cukup kuat membuat pria itu meringis.
"eh, jangan marah aku kan hanya bercanda." ucap Inseong kini memeluk Eunji dari belakang.
"hey lepaskan. Kita ada di sekolah."
"biar saja. Kalau terus merajuk aku tidak akan melepas nya." Inseong mempererat pelukan nya membuat Eunji merasa risi.
"baiklah, aku tidak marah." ucap Eunji sambil menunjukan senyum paksa nya.
"kalau begitu, malam nanti aku akan menjemput mu. Oke!" ucap Inseong melepas pelukan nya dan kini menatap wajah Eunji dengan penuh keceriaan.
"baiklah, terserah padamu saja." ucap Eunji dengan senyuman tulus nya.
Mereka kini terdiam, Eunji yang sibuk menatap langit yang indah sedangkan Inseong kini menatap Eunji dengan tatapan yang sulit di artikan.
🌰🌰🌰
"wah, kau diam-diam menghanyutkan ya. Aku tidak menyangka kalau kau ternyata dekat dengan anak sf9 dan Eunji." SuA yang sedang menulis di buku nya menoleh kearah Hyein yang kini menatapnya dengan tatapan meremehkan.
"kau ini sebenarnya bisu ya? Setiap kali aku berbicara, kau tidak pernah menjawab nya." Hyein melanjutkan kalimat nya, sedangkan SuA tetap pada posisi nya tanpa menghiraukan Hyein sama sekali.
"yak!"
"BERISIK!"
Hyein tersentak begitu mendengar SuA berteriak sambil melempar pulpen nya hingga rusak.
"yak! Aku tidak tuli."
"pergi!" ucap SuA dengan tegas.
"hey, aku hanya bertanya, kenapa kau malah marah seperti itu?"
"kau tau, sifat mu yang selalu ikut campur kehidupan orang lain itu benar-benar menjijikan. Lagipula jika aku dekat dengan mereka apa itu merugikan mu? Tidak kan? Oh ya aku lupa, kau pasti iri kan." kini giliran SuA bersuara membuat Hyein melempar pandangan nya ke segala arah.
