Sf9

118 22 11
                                    

Weekend kali ini Inseong bagun lebih pagi dari biasanya. Dirinya akan pergi keluar dengan teman-teman nya. Niat awal Inseong untuk mengundang mereka kerumah batal karena salah satu teman Inseong, Yoo Taeyang baru saja membuka cafe dan mereka semua akan berkumpul disana. Pria itu memang masih muda, bahkan lebih muda dari Inseong. Tapi sifat mandiri dan pekerja keras nya membuat pria itu bisa sampai ke tahap ini.

"loh, kamu kok tumben pagi gini udah rapi?" tanya Eomma kim saat melihat putranya sudah turun dari kamarnya dengan pakaian yang rapi.

"aku mau izin keluar. Mau ketemu sama anak-anak. Udah lama ga ketemu sama mereka." ucap Inseong dengan nada ceria.

"benarkah? Kalau begitu sampaikan salam eomma pada mereka ya. Dan lain ajak mereka kesini. Dan? Apa Jisoo ikut?" ucap Eomma kim.

"ah, baiklah akan ku sampai kan salamnya. Untuk Jisoo, aku tidak mengajaknya. Aku ingin meluangkan waktuku bersama mereka dulu." kata Inseong dengan senyum khas nya.

"sepertinya kamu terlalu bersemangat. Yasudah sana, nanti terlambat." ucap Eomma kim mengusap rambut putranya itu.

Inseong dengan semangat keluar dari rumah nya dan kini menaiki mobil miliknya. Dirinya mengemudi dengan begitu baik, dengan perasaan yang baik pula.

Setelah mengemudi sekitar 30 menit, pria bermarga Kim itu kini memasuki cafe dengan nuansa yang unik itu. Disana, teman-temannya sudah berkumpul dan menatap kesal kearah Inseong.

"hey, apa kalian akan membunuh ku? Aku datang tepat waktu loh." ucap Inseong sambil menunjuk waktu di jam tangan nya.

"bukan itu hyung." ucap Zuho datar.

"KENAPA KAU TIDAK BILANG PADA KAMI?! Dawon berteriak, membuat semua mata mengarah kepada nya.

"kau jahat!" seru Rowoon.

"aduh udah dong, nanti pelanggan ku pada kabur semua." ucap Taeyang kesal.

"kau kenapa tidak bilang pada kami?" tanya Youngbin, kini mereka semua duduk bersama.

"maaf ya, aku kehilangan ponsel ku sebelum kemari. Aku sebenarnya ingin mencari kalian, tapi aku sedang sibuk." ucap Inseong dengan jujur.

"baiklah, alasan diterima." ucap Hwiyoung.

"tapi sebagai gantinya, kau harus membayar semua makanan hari ini." ucap Chani semangat.

"kenapa harus bayar? Ini kan cafe milik ku, makan saja tanpa perlu membayar." ucap Taeyang dengan senyuman nya.

Semua bersorak, mempermalukan diri mereka di depan umum. Tapi mereka seakan atau memang tidak mau peduli. Entahlah, mereka hanya berusaha membuat kebahagiaan untuk diri mereka.

" wah lihat lah, aku harus diet besok." ucap Rowoon.

"kalau begitu, sebaiknya model kita yang satu ini tidak perlu makan." ucap Jaeyoon menggeser makanan di depan pria tinggi itu.

"yak! Aku bisa diet dengan cepat. Kau tidak perlu khawatir." ucap Rowoon dengan tergesa menggeser lagi makanannya.

"kalau aku yang minta apa hyung akan memberinya?" ucap Chani dengan puppy eyes nya.

"uhm..." rowoon hanya bergumam dan mempoutkan bibir nya.

"astaga pemandangan apa itu? Eww." Hwiyoung mendelik, merasa jijik atas tindakan hyung dan dongsaeng nya itu.

"sudah ayo makan dulu." ucap Jaeyoon pada akhirnya.

Kini mereka semua sibuk menyantap makanan sambil sesekali bercanda bersama. Inseong yang posisi duduk nya menghadap kearah pintu, tak sengaja menangkap sebuah objek yang membuat nya terdiam.

LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang