Just

59 14 3
                                    

Sabtu sore yang begitu tenang membuat Inseong menarik nafas dalam. Dirinya kini menatap keluar dari jendela kamar nya di lantai atas rumah nya. Dirinya menikmati jalanan kosong tanpa siapapun yang melewatinya.

"sayang?"

Inseong menoleh saat mendengar suara lembut ibu nya memasuki indra pendengaran nya.

"nee eomma, wae?" tanya Inseong dan kini duduk di tepi ranjang, di susul ibunya yang duduk di sofa kamarnya.

"eomma dan appa akan kembali ke LA bulan depan. Kau mau ikut?" tanya eomma Kim dengan nada serius.

Inseong tampak berpikir, dia tidak penah lupa akan janjinya pada Chani hari itu. Tapi dia juga berpikir kalau ini mungkin bisa menjadi alasan baginya untuk mengakhiri semua.

"ummm, aku tidak tau eomma. Itu masih bulan depan kan? Aku masih punya waktu untuk berpikir kan? Lagipula aku akan lulus dalam waktu 4 bulan lagi." ucap Inseong menimbang tawaran eomma nya.

"iya juga ya, baiklah kau pikirkan saja dulu. Tapi jangan mendadak memberi keputusan ya." ucap Eomma kim memperingati.

Setelah kepergian sang ibu dari kamarnya, Inseong kini meraih ponsel nya dan menghidupkan layarnya. Disana, wallpaper foto temannya terpasang. Dia memperhatikan satu satu dari 10 temannya itu, rasanya sulit kalau harus berpisah, tapi terlalu sakit untuk bertahan.

Inseong merebahkan tubuhnya diatas kasur King size nya dan menatap langit-langit kamar nya yang berwarna cream.

"tapi janji adalah janji kan?" monolog pria itu.





Tok... Tok... Tok...


Inseong beranjak dari posisi nya dan membuka pintu kamarnya, dia terkejut karena begitu dia membuka pintu tiba-tiba tiga orang pria menerobos nya dan langsung masuk kekamar nya, sedangkan satu pria lainnya hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah tiga adiknya.

"bagaimana bisa kalian ada disini?" tanya Inseong pada Jaeyoon yang kini duduk di sofa kamar nya.

"mereka merengek padaku." ucap Jaeyoon dengan kesal sambil menunjuk tiga orang pria yang kini mengacak-acak kasur milik Inseong.

"yak! Yak! Kalian! Apa kalian kesini mau menghancurkan kamar ku?" tanya Inseong berteriak kesal saat melihat sprei dan bantal nya sudah berserakan kemana-mana.

"biar saja hyung, nanti dirapikan lagi." ucap Taeyang santai.

"memang nya kalian mau merapikan?" tanya Jaeyoon penuh curiga.

"Tentu saja TIDAK! HAHAHA!" ucap hwitaechan kompak.

"kalian ini ya?!" ucap Inseong kini bergabung dalam kerusuhan kecil itu, sedangkan Jaeyoon hanya bisa menghela nafas lelah.

"ga yang muda ga yang tua, sama aja kaya anak-anak." ucap nya menyandarkan punggungnya ke sofa dan menikmati kekacauan didepan nya ini.









Tut....


"hyung ponsel mu berdering." Jaeyoon berkata sambil sedikit berteriak, karena jika dia memanggil dengan nada biasa pasti tidak akan terdengar.

Keempat pria itu menoleh, kemudian Inseong berjalan kearah meja sofa nya dan melihat ponsel nya.

"siapa?"

"oh.. Youngbin."

Inseong pun membuka ponselnya dan beralih mengangkat panggilan dan me-loudspeaker agar yang lain bisa mendengar.

"ada apa?"

"ayo ketaman bermain."

"sore-sore begini? Boleh lah, nanti kita menginap dirumah...."

LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang