16. SIXTEEN

590 75 16
                                    

Hi hello anyeong, jangan lupa Vote dan komen yang banyak ya, LUV ❤️💕💖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hi hello anyeong, jangan lupa Vote dan komen yang banyak ya, LUV ❤️💕💖

__________

«Tidak semuanya harus ditunjukkan pada dunia, simpanlah dengan dirimu sendiri dengan doa yang ikut menggiring.»

Pening yang menjalari seluruh kepala merenggut kesadaran perempuan yang meringkuk nyaman di bawah selimutnya. Tiada hati berniat untuk beranjak dari ranjang empuk bila suasana tubuhnya nyaman untuk dirasa. Namun peluh membanjiri pelipis kala perut terasa ingin membalikkan seluruh isinya.

Hajin membuka matanya perlahan sembari meringis menahan nyeri di sekujur tubuh. Cahaya terang sedikit menembus kain kain yang menutupi kaca besar di baliknya, menyapa memperlihatkan manik legam milik perempuan bersurai coklat keemasan itu. Dengan mata sayu ia menatap sekitar, memperhatikan ruangan bercatkan warna-warna monoton berikut barang-barang yang mengisi dengan dahi berkerut samar, ia juga menatap selimut keabuan yang menutupi setengah tubuhnya. Tidak diberi waktu lama akan kegiatannya barusan karena rasa mual yang menyerangnya tak lagi dapat tertahan. Ia berlari memaksakan diri menahan kepala yang berdenyut nyeri juga mata yang berkabut menuju kamar mandi.

Tidak teringat akan hal apapun di kepala hanya sisa-sisa kilasan saat dirinya meminum cairan berwarna merah pekat semalam, lalu entah apa yang terjadi setelah itu. Kemudian pagi ini ia terbangun di ranjang besar yang bahkan dari seprainya saja bukan miliknya, apalagi ruangan yang melingkupinya. Ia juga mengingat bahwasanya sebelum minum ia baru saja sampai dan masih mengenakan pakaian hangat yang lengkap, namun sekarang yang ia lihat hanyalah kemeja hitam sejengkal di atas lutut dengan bagian lengan menyentuh sikunya.

Sudah jelas kemeja hitam itu bukanlah miliknya karena sejak kapan ia memiliki pakaian ber-brandtag-kan Prada; brand yang mungkin tidak pernah dapat ia beli, ya mungkin dulu, karena sekarang ia dapat dengan bebas mengakses american express milik laki-laki yang berkedok sebagai suaminya tersebut.

Tapi, bukan brand yang ia permasalahkan saat ini, namun ia tidak mengingat jika ia sempat berganti pakaian semalam, jikapun ia berganti pakaian —meskipun tidak mengingatnya— kenapa ia memakai pakaian model pria sekarang. bahkan sempat beranjak dari sofa menuju kamar saja tidak ingat sama sekali. Hajin menatap dirinya di depan cermin besar, kepalanya yang sebelumnya terasa pening yang mungkin akan efek alkohol sisa semalam sekarang menjadi semakin sakit, pikirannya kalut kemana-mana, memikirkan kejadian yang iya-iya yang bisa saja terjadi untuk dimanfaatkan karena tengah dalam pengaruh alkohol.

Tentu saja siapa lagi yang patut dicurigai selain pria berakta kelahiran Jung Jaehyun itu. Hanya laki-laki itu satu-satunya orang yang tinggal bersamanya, bahkan Hajin juga masih mengingat jika semalam ia sendiri yang meminta mencicipi minuman milik laki-laki itu dan berakhir seperti ini. Sebenarnya ia memang berniat hanya ingin mencicipinya, tidak berniat untuk minum banyak apalagi hingga mabuk.

IN LIFE SPRING | Jung Jaehyun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang