『𝐟𝐞𝐚𝐭𝐮𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐉𝐞𝐨𝐧𝐠 𝐉𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧 𝐍𝐂𝐓; 𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝』
Coretan tinta hitam di atas putih yang tak sengaja Hajin temukan di dalam lemari sang ibu benar-benar membuat penderitaan hidupnya berakhir, sedikit perjuangan yang mengharusk...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Akskskskks, mau vote + komen yang banyak! Makasih yang udah vote dan komen 💖
•Bukannya Tuhan tidak tahu akan sedihmu. Tapi Tuhan tahu jika kamu kuat. Semangat!•
— Marklee.
Hajin melarikan diri dari kejadian yang apa Jaehyun lakukan padanya tadi. Setelah ciuman Jaehyun terlepas ia memang sempat menatap wajah laki-laki itu. Ia tidak tahu ekspresi apa yang ditunjukkan laki-laki itu atau bagaimana perasaannya, Hajin tidak tahu.
Setelah Jaehyun mendekatkan tangannya pada dadanya untuk menunjukkan bahwasanya jantungnya juga berdegup tidak normal, Hajin menjauh darinya dan langsungpergi menuju kamarnya. Ia mengunci pintunya rapat-rapat dan berpikir apa yang telah ia lakukan. Kenapa ia tidak menolak perlakuan Jaehyun tadi, meskipun ia benar-benar asing dengan sentuhan itu tapi secara tidak sadar dirinya menikmatinya.
Hajin mengacak-acak rambutnya dan menenggelamkan kepalanya dengan bantal tidur yang ia miliki. "Kenapa aku tadi tidak mendorongnya? Atau, aku bisa menendangnya. Atau mungkin, mininjunya?" Ia mengguling-gulingkan badannya sambil merutuki kebodohannya.
Sebenarnya sejak Jaehyun pulang tadi ia sedikit terkejut karena penampilan Jaehyun yang masih rapih menggunakan tuxedo hitam seperti pagi tadi. Hajin masih belum terbiasa dengan penampilan Jaehyun yang benar-benar terlihat suamiable jika seperti itu. Laki-laki itu benar-benar memancarkan auranya sebagai suami, ya walupun tidak serapih sebelum berangkat pagi tadi, tapi entahlah, dengan dasi yang sudah tidak terikat rapat itu dia benar-benar terlihat menggoda di mata Hajin.
Dan, sentuhan laki-laki itu yang bermain lembut di atas bibirnya membuat Hajin menelan ludah dan reflek menggigit bibir bawahnya.
Hajin yang sedang terlentang di atas kasur itu melebarkan matanya dan menggeleng-gelengkan kepala karena apa yang dipikirkannya barusan.
Padahal niatnya sedari awal adalah ingin mengadu pada Jaehyun tentang apa yang terjadi di univertas tadi dan berharap laki-laki itu dapat meresponnya dengan tindakan yang membantu. Tapi laki-laki itu malah sama sekali acuh tak acuh dengan itu semua, oleh karena itu Hajin terpancing emosi, tapi kenapa ujung-ujungnya malah seperti itu.
Ia benar-benar tak habis pikir.
Ia marah sekarang karena Jaehyun tak memperdulikan masalahnya, ingin memprotes lebih pun tidak sempat karena ia sudah terlanjur malu dengan apa yang telah terjadi.
Jadi sekarang ia hanya berdoa dan berharap semoga perkataan Jaehyun perihal tulisan yang tidak akan terbaca di aplikasi edit itu semoga saja benar-benar demikian.
Dan sekarang Hajin akan pergi tidur dan berharap terbangun di esok pagi dengan kondisi tidak mengingat apapun yang terjadi beberapa jam yang lalu.