『𝐟𝐞𝐚𝐭𝐮𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐉𝐞𝐨𝐧𝐠 𝐉𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧 𝐍𝐂𝐓; 𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝』
Coretan tinta hitam di atas putih yang tak sengaja Hajin temukan di dalam lemari sang ibu benar-benar membuat penderitaan hidupnya berakhir, sedikit perjuangan yang mengharusk...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⚠ATTENTION PWIS⚠ So guys, bfr u're read this chapter, I want u to know, kaloooo ini chapter 🦋panas🦋 yaaaa. Bisa kalian baca sampe pertengahan i think kalo kalian ada yg gabisa baca 🦋panas'🦋 chapter hihi.
TAPI TETAP JANGAN LUPA VOTE KOMEN OKAYYYY ♥
So, enjoy guys.
🥵🥵🥵
«cinta bisa sangat licik, itu sangat licik. Itu membuatmu berpikir bisa menyelesaikan segalanya. Tapi pada akhirnya itu mengkhianatimu»
Sekitar pukul 15.30 Jaehyun dan Hajin sampai di bandara Ngurah Rai, Bali. Setelah perjalanan yang cukup panjang, mereka memutuskan untuk segera pergi ke hotel. Tanpa harus banyak pikir panjang, karena Jaehyun menyewa seorang sopir untuk keduanya selama satu minggu ke depan. Jadi sesampainya mereka di bandara, sopir yang mereka sewa sudah siap sedia. Jaehyun sudah mengatur semuanya dengan teliti, agar tidak menganggu acara honeymoon nya.
Kini langit sudah malam, Hajin yang saat sesampainya di hotel langsung merebahkan tubuhnya di kasur dan terlelap begitu saja. Meski di pesawat mereka memesan presidential suite tapi tetap saja tidurnya tidak akan senyaman di atas kasur.
“Ingin makan malam di bawah atau di sini saja?” tanya Jaehyun pada Hajin yang sedang meminum air putih, tenggorokannya kering karena baru saja terbangun dari tidurnya.
Hajin nampak terdiam sejenak sebelum menjawab, jiwanya baru terkumpul sepenuhnya. “Hem... di bawah saja. Kita baru sampai tapi aku malah tidur duluan, tidak sempat melihat-lihat,” ucapnya masih dengan gumaman rasa malas. “Tapi nanti dulu, aku masih malas,” lanjutnya kemudian berbaring kembali di kasur.
“Kau harus mandi, ayo! Setelah itu makan malam, aku sudah lapar,” pinta Jaehyun mendekati Hajin yang kembali memejamkan matanya, laki-laki itu sebelumnya terduduk di depan kaca meja rias yang berada di dalam ruangan, tengah memakai skincare nya, terlihat juga baru saja mandi.
“Tadi kau tidur tidak?” tanya Hajin mengalihkan perhatian walau ia sudah membuka matanya, tubuhnya masih lemas.
“Aku tidur juga tadi sebentar, kemudian aku terbangun karena merasa lapar. Sudah, cepat mandi!”
Hajin menghembuskan napas kasar, dengan terpaksa ia harus bangun untuk pergi mandi. “Aku juga lapar, sih.”
【𝐈𝐍𝐋𝐈𝐅𝐄𝐒𝐏𝐑𝐈𝐍𝐆】
Dua pasang kaki berjalan beriringan, beralaskan sandal karet sederhana yang menambah kenyamanan. Butiran pasir putih terkadang mengganggu kenyamanan tatkala tanpa sengaja menyelinap di antara telapak kaki.
