7. SEVEN

590 91 35
                                    

Yuk vote nya jangan lupa, komen juga yang gausah sungkan, minimal ngingetin kalo typo gitu, serius gapapa, aku ga gigit kok, ga nyampe juga kalo aku gigit kan, hehew 🥺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuk vote nya jangan lupa, komen juga yang gausah sungkan, minimal ngingetin kalo typo gitu, serius gapapa, aku ga gigit kok, ga nyampe juga kalo aku gigit kan, hehew 🥺


Hope u enjoy yah ❤


Buat yang diem aja juga gapapa kok, senyaman kalian aja, makasih udah nikmatin cerita ku, walau kamu jadi gost huhu 👻

Yang vote + komen dapet cinta sama pahala banyak-banyak.

.
.
.

•Yang sesungguhnya membuat kejadian menjadi sangat berkesan itu sebenarnya adalah kesederhanaan•

Jaehyun pergi meninggalkan ruangannya dengan perasaan senang beberapa menit yang lalu, karena berhasil membuat Johnny kesal. Pasalnya, temannya itu terus-terusan bertanya tentang gadis di Universitas, tidak lain dan tidak bukan adalah Lee Hajin. Jadi ia bilang akan segera memberitahunya, tapi bukan lewat perkataan yang semakin membuat laki-laki itu penasaran.

Namun, ternyata karma datang begitu cepat, belum ada lima menit, ia sudah dibuat kesal juga oleh orang lain. Tepatnya seseorang yang tengah ia hubungi di telepon sekarang.

"Ya! Kemana saja baru mengangkat telepon?!"

"Maaf."

"Ck!" Decaknya karena masih merasa kesal, namun kemudian suaranya melembut mengingat seseorang diseberang sana berkata demikian. "Sekarang dimana?"

"Masih di universitas."

"Daritadi? Apa masih ada kelas? Aku akan menjemputmu."

"Apa?! Ah, jangan. Nanti jika ada yang melihat bagaimana?"

"Wah, seterkenal itu ya aku?" Sifat terlalu percaya diri dalam diri Jaehyun perlahan-lahan mulai muncul. "Tenang saja, mobilku menggunakan kaca film jadi tidak akan kelihatan dari luar."

Perempuan diseberang telepon yang siapa lagi jika bukan Hajin terdengar menghela napas pelan. "Huh, aku juga masih mengobrol dengan teman-temanku, tidak enak jika tiba-tiba pergi begitu saja, aku harus mengatakan apa?"

Jaehyun menutup pintu mobil setelah masuk ke dalamnya. Ia menyandarkan tubuhnya saat mendengar pernyataan dari Hajin. Ia memutar otaknya untuk mencari alasan agar Hajin mau pergi dengannya.

"Ibu yang menyuruh, kau tidak mau? Yasudah, aku akan kesana sendiri. Kututup telponnya."

"Eh, eumm. Yasudah, iya-iya."

***

Hajin kembali ke mejanya setelah menjauh untuk berbincang dengan seseorang di telepon.

IN LIFE SPRING | Jung Jaehyun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang