Plis ya, aku pengen tahu siapa aja pembaca cerita ini. Apa banyak yang suka atau malah ngerasa sebaliknya, aku pengen tahu. Jadi plisssss bangettt, aku pengen kalian komen walau cuman sekali atau dua kali aja. Buat ngebantu juga aku kedepannya, dan dengan kalian komen atau vote itu artinya kalian ngehargain aku. Dan, aku pengen dihargain karena udah susah-susah bikin cerita ini.
Aku penulis yang masih baru dan amatir banget, jadi aku butuh masukan kalian dari komen-komen kalian. Aku mau nulis note ini di awal aja biar banyak yang komen nantinya, semoga kalian bisa ngertiin perasaan aku ya.
Btw, chapter ini lebih panjang dari chapter sebelum-sebelumnya. Semoga nggak ngebosenin dan hope u enjoy.
Selamat membaca 💖
•Luka tidak memiliki suara, sebab, air mata jatuh tanpa bicara•
Hari ini Hajin datang ke kantor Jaehyun, masih dengan menggunakan pakaian yang ia gunakan pagi tadi, dan juga tas kuliahnya. Tangan kanannya menenteng bag berisikan bekal yang akan ia berikan pada Jaehyun untuk makan siang.
Ternyata saat ia datang ke rumah ibunya yang kebetulan sekali sedang masak, ibunya malah memasak lebih dan menyuruh Hajin untuk mengantarkan bekal makan siang kepada laki-laki atau, yeah, suaminya itu.
Saat masuk ke gedung tinggi itu banyak sekali yang memandanginya. Karena pakaiannya yang sangat kentara bahwa ia masih anak sekolahan. Ya, walaupun tidak memakai seragam tapi pasti terlihat paling beda di antara yang lain yang memakai pakaian formal untuk bekerja. Ia sangat benci di tatap banyak orang seperti itu.
Sebelumnya ia bertanya kepada resepsionis yang siap siaga di belakang meja besar di tengah ruangan. Sebelumnya ia pernah kemari beberapa bulan lalu, saat menemui Tuan Jung yang sekarang adalah Ayah mertuanya. Tidak disangka sekali ternyata sang pemilik perusahaan terbesar se-Korea Selatan itu yang akan menjadi mertuanya. Dengan anaknya —Jung Jaehyun— yang sekarang sudah menjadi suaminya, bahkan yang akan segera menjabat sebagai penerus J2 Corporation. Hajin yang hanya pernah menginjakan kakinya ke gedung mewah ini saja sudah sangat kagum, apalagi tersadar dengan kenyataan bahwa suaminya sang pemilik gedung ini.
Cepat bangunkan, Hajin pasti sedang bermimpi!
Oke, kembali ke rencana awal.
Masih sama dengan resepsionis yang sama yang dulu ia temui.
"Selamat siang," sapa resepsionis itu. "Oh, aku seperti tidak asing dengan wajah Anda."
"Selamat siang. Benar, aku pernah kesini sebelumnya mencari Tuan Jung," jawab Hajin dengan senyum ramahnya.
"Ah! Benar. Sudah cukup lama, tapi Saya cukup mengingatnya. Ada yang bisa Saya bantu, lagi?" tanya resepsionis itu tetap dengan perkataan formal meskipun mengetahui hanya dengan penampilan saja Hajin jauh lebih muda darinya, mengingat keprofesionalan kerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
IN LIFE SPRING | Jung Jaehyun ✓
Fanfic『𝐟𝐞𝐚𝐭𝐮𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐉𝐞𝐨𝐧𝐠 𝐉𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧 𝐍𝐂𝐓; 𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝』 Coretan tinta hitam di atas putih yang tak sengaja Hajin temukan di dalam lemari sang ibu benar-benar membuat penderitaan hidupnya berakhir, sedikit perjuangan yang mengharusk...