37. THIRTYSEVEN

270 40 11
                                    

Don't forget to vote and comment gais, I always checking ur interaction 😣💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Don't forget to vote and comment gais, I always checking ur interaction 😣💗

»Kita hanya orang asing yang tidak sengaja bertemu dan menjadi akrab, semua orang memiliki sifat datang kemudian pergi«


Rasa pusing yang hebat tiba-tiba menyerang di tengah-tengah penyamarannya agar tak terlihat seperti orang ketakutan. Perutnya terasa seakan diaduk-aduk. Apakah sakit magh nya harus kambuh dalam keadaan seperti ini. Menghirup udara bersih, pun, rasanya ingin muntah. Kepalan tangannya di dalam selimut itu kini berpindah meremas-remas perutnya. Seluruh suara yang ada di sekitarnya tiba-tiba tak terdengar sebab menahan rasa tak karuan tubuhnya.

Sepertinya Jaehyun sudah mulai menyadari rintihan yang Hajin ekspresikan. Laki-laki itu menyentuh pundak Hajin dan merasakan getaran tubuh perempuan itu. Keringat sebesar jagung bercucuran di pelipisnya.

“Hajin, mana yang sakit? Biar kupanggilkan dokter, tahan sebentar.” Dengan sangat jelas laki-laki itu mengekspresikan kekhawatirannya.

“Pergi,” lirih Hajin di tengah rintihannya. “Pergi saja!”

Sebegitu bencinya Hajin pada laki-laki itu. Jaehyun bahkan sudah tahu tapi tetap saja hatinya terasa sakit menerima faktanya. Dengan paksaan ia melepaskan cengkeraman tangannya pada bahu mungil itu kemudian segera pergi keluar seperti titah perempuan itu.

Dokter dengan beberapa perawat berlarian menuju ruang inap Hajin. Sedangkan Jaehyun hanya bisa menunggu di luar ruangan, ia mengusap wajahnya berkali-kali. Apakah ia melontarkan kata-kata yang seharusnya tidak perempuan itu dengar, apakah dirinya terlalu cepat memberitahu perempuan itu dalam kondisi belum pulih sepenuhnya.

Tidak, lebih cepat lebih baik. Jaehyun sudah memikirkan segala keputusannya selama Hajin belum sadarkan diri. Selama ia menunggu perempuan itu tidak hanya berdiam diri karena tak perduli, tapi laki-laki itu memikirkan segala keputusan yang harus ia ambil untuk melegakan Hajin. Meski itu harus mengorbankan nyawanya sekalipun.

Di tengah hiruk-pikuk pikirannya, Jaehyun mengingat satu hal yang pernah ia lakukan dulu. Tapi ia tak yakin hal ini akan berhasil. Tapi ia akan tetap mencobanya.



【𝐈𝐍𝐋𝐈𝐅𝐄𝐒𝐏𝐑𝐈𝐍𝐆】



“Tidak apa-apa, hal ini biasa terjadi di trimester pertama. Ibu hamil akan mengalaminya hingga kandungan menginjak tiga sampai empat bulan,” jelas dokter perempuan itu melepas stetoskop nya setelah mengecek denyut jantung pasien.

Helaan napas pelan mengudara lembut dari celah bibir pucat. “Tapi dokter, sebelumnya saya pernah didiagnosis tidak bisa memiliki keturunan. Ta-tapi tiba-tiba—”

“Tidak,” jawab sang dokter tidak setuju. “Selama saya memeriksa rahim anda baik-baik saja. Anda bisa hamil dengan subur.”

IN LIFE SPRING | Jung Jaehyun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang