•Memiliki harapan kecil di hatimu, maka hidupmu akan jauh lebih baik•
“Bibi.”
Suara gemetar itu masih terngiang di telinga Bibi Cun. Membuatnya merasa sangat bersalah.
Hajin pulang dengan keadaan basah kuyup. Wajah pucat pasi dengan bibir yang mulai membiru tak henti-hentinya bergetar. Ujung-ujung jemari yang mengkerut kedinginan. Bibi Cun terpaksa berbohong kepada suami perempuan yang terbaring lemah di depannya saat ini.
Ia mengatakan pada Jaehyun, bahwa perempuan itu sudah pulang dengan keadaan baik-baik saja. Padahal kenyataannya berbanding terbalik.
Bawah mata Hajin terlihat bengkak seperti orang yang sehabis menangis semalaman. Tentu saja Bibi Cun tidak berani bertanya lebih jauh. Perempuan itu tidak mengatakan sepatah kata pun setelah memanggilnya di depan pintu dengan suara gemetar juga tubuh yang sangat dingin. Bibi Cun segera membantunya mengganti pakaian.
Biarkan Jung Jaehyun bekerja tanpa beban kekhawatiran tentang istrinya. Laki-laki itu sudah cukup baik mengurus rumah tangganya. Biarkan kali ini melakukan pekerjaannya dengan fokus. Mungkin Bibi Cun harus mengumpulkan puluhan ide untuk beralasan pada Jaehyun nantinya.
Tentu saja tidak akan tega Bibi Cun meninggalkan Hajin di rumah sebesar ini sendirian. Ia akan menginap untuk malam ini. Mungkin ia harus memutuskan menginap hingga Jaehyun kembali. Kedua anaknya sudah cukup besar untuk mengurus dirinya sendiri di rumah. Ia akan pulang jika siang hari.
Bagaimanapun Bibi cun sudah menganggap keluarga Jung seperti keluarganya sendiri. Ia bekerja dan mendapatkan uang dari keluarga ini, semenjak Jaehyun masih berusia 15 tahun, hingga saat ini Ia tetap setia pada mereka.
Benar, Bibi Cun sebelumnya bekerja di rumah orangtua Jaehyun, kemudian dengan senang hati ia mengajukan diri untuk bekerja bersama Jaehyun yang sudah berkeluarga.
Setelah membetulkan letak selimut hingga menutupi seluruh tubuh Hajin, Bibi Cun membongkari isi tas yang perempuan itu bawa pergi siang tadi. Dompet, beberapa alat make up dan barang lainnya ia keluarkan, termasuk beberapa bungkus obat-obatan.
【𝐈𝐍𝐋𝐈𝐅𝐄𝐒𝐏𝐑𝐈𝐍𝐆】
Semua orang bahkan tahu, menjalani hubungan jarak jauh itu sulit, menahan rindu hingga batas waktu yang tidak ditentukan kapan dapat melepasnya dengan sesuatu yang dinamakan bertemu.
Dan hari ini, saatnya Jaehyun dapat menepis kata rindu itu jauh-jauh. Dengan percaya diri Jaehyun melangkahkan kakinya menuju lorong pintu keluar. Ia baru saja mendarat di Seoul beberapa menit yang lalu. Bahkan dari jauh pun, Ia dapat melihat senyum cerah perempuan tercintanya yang sudah 2 minggu lebih tidak Ia tatap secara langsung. Langkah kakinya Ia gerakkan kian cepat. Hingga menubruk tubuh seseorang untuk dipeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IN LIFE SPRING | Jung Jaehyun ✓
Fiksi Penggemar『𝐟𝐞𝐚𝐭𝐮𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐉𝐞𝐨𝐧𝐠 𝐉𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧 𝐍𝐂𝐓; 𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝』 Coretan tinta hitam di atas putih yang tak sengaja Hajin temukan di dalam lemari sang ibu benar-benar membuat penderitaan hidupnya berakhir, sedikit perjuangan yang mengharusk...