6. SIXTH

580 89 57
                                    




SEPERTI BIASA, VOTE DAN KOMEN JANGAN LUPA, HAHAY.

Hope u enjoy! 🤙


•Jika ada Tuhan, tolong jangan berharap pada manusia lagi, walaupun ada janji tapi tidak ada yang tahu umur•

Hajin sangat bersyukur karena Tuhan masih mengizinkannya pulang dengan selamat tanpa kurang apapun, terutama kesadarannya yang sempat hilang beberapa detik saat ia bersama Jaehyun beberapa jam yang lalu.

Tadi itu, benar-benar. Entah apa maksud Jaehyun yang tiba-tiba mendekat hanya untuk membuka seatbeltnya. Ia kira Jaehyun akan...

Hajin memukul kepalanya lumayan keras, dan mengacak-acak rambutnya. Kenapa ia memikirkan hal-hal semacam itu, seolah-olah dia malah mengharapkannya terjadi. Ah, sudah gila memang.

Jika mengingat kejadian tadi, rasa gugup kembali menyerangnya. Hatinya kembali berdebar sekarang. Jujur saja, Hajin tidak munafik, Jaehyun itu tampan sekali, melebihi rata-rata bahkan. Setiap kali ia berada di dekat Jaehyun, ingin sekali rasanya ia menenggelamkan dirinya ke Palung Mariana supaya tidak bertemu dengan laki-laki itu lagi.

Rasanya seperti mimpi, dirinya akan menikah dengan orang setampan itu. Bahkan secepat ini, saat ia masih semuda ini. Tidak pernah terbayangkan dalam hidupnya. Ia juga tidak pernah mengharapkan apapun pada manusia, karena ia tahu itu akan menyakiti dirinya sendiri.

***

Universitas terlihat ramai pagi ini. Semua mahasiswa datang pada jadwal yang sama, karena akan diadakan seminar yang memang sudah rutin diadakan setiap setahun sekali, beberapa bulan sebelum ujian.

Semenjak sekolah, Hajin memang tidak tertarik dengan acara-acara semacam ini, karena menurutnya acara seperti ini sama saja tidak mempengaruhi perubahan pada pelajar, walaupun mereka penceramah berbicara panjang lebar, begini begitu agar sukses, dan blablabla seterusnya, tetap saja bagi pelajar masuk kuping kanan keluar kuping kiri.

Membuang-buang waktu.

Jika memang berubah pun, itu sudah dari sifat mereka yang ingin berubah dari awal, tidak perlu seminar semacam ini. Jadi Hajin tidak tertarik untuk mencari tahu apapun tentang seminar ini,  yang penting datang untuk mengisi absensi.

Acara akan dimulai dua puluh menit lagi, dan sekarang Hajin sudah duduk di dalam aula, bersama kedua temannya, Mark dan Hyena.

"Ah, apakah masih lama? Aku tidak sabar."

"Kenapa? Tumben sekali, padahal biasanya kau menyelinap pergi pada saat ditengah-tengah acara," tanya Hajin pada Hyena yang sedari tadi bolak-balik melihat jam di tangannya.

IN LIFE SPRING | Jung Jaehyun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang