Wendy Part. 5

89 15 66
                                    

Bunda
Written by : seonaiseu
Rabu, 20 Januari 2021

"Aku mencintaimu, Johnny Seo."

Gangnam, Musim Gugur, 2030

"Lu serius anak dua puluh satu? Lu itu istri ... apa budak nafsu?"

PLAKK!

Bunda marah!

Bunda marah besar!

Dan dengan kemarahan ini jelas bunda sadar apa yang sudah bunda lakukan pada pipinya. Terlihat kebas di sana yang bunda yakin dia tengah menahan sakit.

Bulir air mata yang terlihat menyebalkan karena tawa kini terbayar dengan bulir kesakitan.

Hati bunda lebih sakit.

Dia tidak seharusnya berkata sekejam itu. Biar bagaimanapun kesalahan bunda dulu- kata-kata seperti itu tidak bunda benarkan. Terlebih ini menyangkut kalian anak-anak bunda.

Bunda merawat kalian dengan kasih sayang, dengan sepenuh hati. Daddy menyayangi kalian lebih dari apapun di dunia. Kami berdua mencintai kalian— dan dia bilang apa?

Budak nafsu?

Bunda tidak menyesal telah menampar wajahnya, dan seharusnya apa yang bunda lakukan harus lebih dari ini.

Dia pantas mendapatkannya.

Dia menatap geram, bunda tau dia sedang marah besar. Dan kemarahan bunda lebih besar dari apapun.

"Yaakkkk!!"

Wanita itu berteriak disaat bunda sudah menurunkan tangan. Dan tanpa aba-aba serta bunda yang tidak siap dengan serangan tiba-tiba ....

Plaakkk!!

"Aaiish!"

Kurang ajar!

Dan ini sakit hikh!

Bunda mengusap pipi yang terasa sangat panas, tangis tak bisa Bunda tahan dan air mata bunda lolos begitu saja. Bunda tak bisa menahannya— Bunda sudah menangis dan rasanya sakit sekali.

"Lo!!" geramnya menarik rambut bunda.

"Aaaaah!"

Tak ingin ditarik seorang diri bunda menarik bajunya dan membuat kancing kemeja teratasnya terlepas.

Dia semakin kasar di rambut. Bunda yang kulit kepalanya sudah terasa perih tak tahan lagi. Bunda menangis sejadi-jadinya, tapi tangan bunda tak terlepas dari kemejanya dan terus menggoyang-goyangkan tubuhnya itu dengan kasar.

"Aaaaaaakkk!" Dia berteriak.

Sementara bunda sudah nangis kejer, "hueheueue!"

Bunda tak tahan dengan sakit di kepala, sampai bunda lagi-lagi menampar wajahnya di sisi yang berbeda.

Plak!

Dan tepat setelah itu tubuh bunda terasa tertarik ke belakang dan rasanya rambut bunda benar-benar sudah rontok.

"WENDY!"

"Sayang," bibir bunda sudah menekuk, mata bunda masih berair dan kini kulit kepala benar-benar terasa perih. Daddy kalian yang menarik tubuh bunda untuk menjauh dari perkelahian memalukan itu.

Mata Johnny terlihat berapi-api menatap bunda. Entah apa yang ia pikirkan bunda tak tau, yang jelas ini bukan salah bunda! Wanita gila itu yang memulainya.

"Pulang!" Perintahnya.

Dan segera bunda menggeleng memohon, "Dia mesti minta maaf sama aku!" Bunda menunjuk wajah Jessica yang kini menutupi dadanya yang sedikit terbuka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CCS UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang