Wendy Part.3

117 23 201
                                    

Bunda ini Bucin kan?
Written by : seonaiseu
Senin, 9 November 2020

Rate silahkan traveling, semua ini hanya fiksi, jangan halu berlebihan.
*
*
*

Gangnam, Musim Gugur, 2030

Johnny menatap lekat wajah istrinya yang terpejam, sifat posesif dan cemburunya benar-benar berlebihan, "Kau pikir aku akan pergi?" Pria yang sudah memasuki usia kepala empat itu meminggirkan rambut sang istri sebelum mengangkat tubuh wanitanya yang terlelap.

Terlelap? Tentu saja tidak, Wendy hanya berpura-pura tertidur, terlalu malu untuk melihat iris kecoklatan itu ia mencoba untuk menyembunyikan manik kelamnya di balik kelopak. Kepercayaan dirinya sudah hilang sejak tangan suaminya mengusap pelan kepala belakangnya. Bagaimana bisa usapan suaminya begitu lembut sebagai balasan atas ucapan istrinya yang begitu kasar?

'Maaf', adalah kata yang seharusnya tak bersuara di dalam hati saja.

Oh ayolah, seharusnya ini kesempatan untuknya. Wendy yang terlalu bodoh dengan sikap mengerikan itu dan suaminya yang begitu sempurna dengan kebaikan hatinya- begitu sabar dengan segalanya.

Jika tidak bukan karena kebaikan itu ... mungkin saja ...

Entahlah ... Wendy bahkan tak berani memikirkan kemungkinan yang akan terjadi kepadanya dan kepada putra-putrinya di masa depan.

Seolah takut untuk terlepas, Wendy semakin menenggelamkan wajahnya dalam gendongan itu, dalam pejamnya ia memohon agar kejadian tadi segera terlupakan. Dan mereka hidup damai tanpa ada pertikaian.

"Sudah, tidak apa ...." Johnny tiba-tiba bersuara.

"Hm?" merasa harapnya terkabul dan cepat sekali, Wendy langsung membuka matanya, mendongak dengan pemandangan rahang tegas sang suami. Benarkah tidak apa?

Johnny mengecup lama kening sang istri, "Aku mencintaimu," ucapnya kemudian.

Air mata wanita posesif itu mengalir lagi, ia mengalungkan kedua tangannya di leher sang suami. Mengecup dada bidang itu sebentar dan tersenyum tipis.

Dia Johnny Seo ... Suamiku.

Bunda's Side.

Dia Johnny Seo ... Suami Bunda.

Sangat tenang dan damai di sana, di tidurnya. Semalam kita sudah berbaikan, Bunda memberanikan diri untuk meminta maaf padanya, Daddy kalian menceritakan semua kejadian selama ia di Dubai, perusahaan yang akan jatuh serta sekertarisnya yang begitu menyesal dengan kinerjanya, Daddy kalian menceritakan semua itu dengan detail.

Bunda kini memahaminya.

Acara maaf-maafan dan curhat-curhatan itu nyatanya tak berakhir di sana, suami bunda mengeluh juga dengan kondisi yang begitu lelah selama dua malam berturut-turut tidak istirahat, bukannya selesai dan istirahat keluhan itu malah berakhir dengan permintaan mendebarkan.

Aku tidak jadi lelah sayang, begitulah kata Bapak Johnny Seo yang terhormat saat bunda menahan keinginannya.

Tidak berhasil. Dan malam panjang pun terjadi.

Di Jam segini, Daddy kalian masih mendengkur, sebentar ini sudah jam berapa?

Bunda yang sadar langsung meraih ponsel di bawah bantal dan melihat jam ternyata masih pukul 5.31 a.m, masih terlalu dini untuk membangunkannya, rasanya bunda juga begitu malas untuk terlepas dari rengkuhan ini, tapi bunda teringat untuk membangunkan Tzuyu, gadis itu bilang akan pergi berkemah acara sekolahnya.

CCS UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang