Somi Part 3

63 17 270
                                    

Pangeran Medit - Positif?

Written by Luluale_
Jum’at, 13 November 2020



Gangnam, Musim gugur, September 2030

Good morning, everebody! Ya ampun, ini cecan ketinggalan sendiri, ya?”

Aku berjalan dengan santainya dan langsung menarik kursi meja makan tepat di samping Ryujin.

“Telat lo, Kak Renjun udah mau nambah dua kali,” kata Yuna yang diikuti gelak tawa dari saudara-saudara yang lain.

“Eh, seriusan?” Aku langsung melihat ke arah piring Kak Renjun dan benar saja, piringnya sudah kosong.

“Bunda, ambilin nasi buat cecan, dong!”

Kurasakan sebuah tangan mendorong kepalaku, “Yeu, ambil sendiri, dong! Udah gede masih manja aja.”

Aku mencibir, “Idih, kang masker iri sama cecan!”

“Som, sekali lagi lo ngomong ‘cecan’ gua lempar sendok sayur, ya!”

“Serem, oy,” ucap Yeji saat melihat Kak Dahyun mengangkat sendok sayur dan mengarahkannya padaku.

“Kalian ribut mulu, udah cepetan makan!”

“Somi, tuh!” tunjuk Yiren.

Aku mengangkat alis dan menggeleng pelan, “Cecan lagi yang salah.”

“SOMIIIII”

“AH, AMPUN, KAK! CECAN LUPA—EH.”

Priiitt!

Kami semua menoleh ke arah bunyi peluit itu. Siapa sangka bahwa si pelaku adalah Kak Jisu. Kakak yang paling kalem itu tersenyum tanpa ada rasa bersalah.

“Ayo lanjutkan, aku jadi wasitnya,” kata Kak Jisu.

Saeron menatap ke arahku, “Haechan belum pulang juga?”

Aku terkejut dengan pertanyaan kakak iparku itu.

“Oh, itu ... belum. Mungkin masih sibuk kali, ya?”

Saeron menatapku dengan menyelidik, sementara aku langsung memakan makanan yang ada di depanku. Sebisa mungkin menghindari tatapan gadis itu.

“Bukannya Haechan udah pelatihan bisnis sama kakeknya dulu, terus sekarang—”

Hoek!” Tiba-tiba, aku merasa mual.

“Som? Kenapa?” Suara Kak Seulgi terdengar.

“Masakan bunda nggak enak, ya? Somi nggak suka?” tanya bunda dengan tatapan khawatir.

Aku menatap saudara-saudaraku sambil mengibaskan tangan, lalu aku langsung menuju ke toilet. Aku merasa aneh, karena biasanya seafood adalah makanan yang aku suka, tetapi kenapa kali ini rasanya tidak enak? Bukan, bukan masalah bunda yang tidak enak, hanya saja perutku yang aneh.

Aku kembali dengan napas terengah. Langsung kududukkan diri seperti semula.

“Somi sakit?” tanya Karina.

“Sakit apa, Kak?” timpal Tyuzu.

“Engga, kok. Masuk angin doang kayaknya,” jawabku santai.

“Mau bunda buatin bubur aja buat Somi?” tanya bunda.

Aku menatap bunda sembari menggeleng, “Nggak usah, Bunda. Somi mau istirahat aja.”

CCS UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang