Pangeran Medit
Written by : Luluale_
Sabtu, 3 Oktober 2020
•
•
•
“Uangmu adalah uangmu dan uangku adalah uangku. Jadi, tidak ada hutang di antara kita.” — Haechan, 2027
Seoul, Musim panas 2027
Namaku Seo Somi. Anak dari Daddy Johnny dan Bunda Wendy yang tajir melintir. Aku sedang menempuh pendidikan menengah atas tahun kedua.
Mungkin kisahku tak seindah kisah saudari-saudariku. Kisahku terbilang cukup sederhana dan tidak banyak masalah. Mengingat diriku yang tidak terlalu peduli dengan lingkungan sekitar, mau seperti ini atau seperti itu ya sudah. Aku tidak mempermasalahkannya jika bukan tentang keluargaku sendiri.
Sore hari yang cukup terang dan panas ini aku bersama dengan saudari dan teman-teman berada di sebuah acara anak remaja.
Bukannya berada di depan panggung, aku, Siyeon dan Ryujin malah berjalan di tepian penjual manisan.
“Mau beli itu?” Aku menunjuk salah satu penjual manisan.
“Nggak usahlah, uangnya buat beli masker di gue aja, Som. Biar wajahnya makin kinclong, terus Haechan nempel, deh!”
Aku langsung melirik sinis ke arah Ryujin, ini anak di mana pun tempatnya, pasti selalu promosi maskernya. Heran.
“Ngapain bawa-bawa si medit?” balasku kesal.
“Apaan, tuh?!”
Teriakan Siyeon membuat aku dan Ryujin langsung menoleh ke arah yang ditunjukkan oleh gadis itu.
“Lihat! Haechan dikejar anjing. Hahahahaha!”
Aku langsung tertawa terpingkal-pingkal ketika melihat Haechan dikejar oleh anjing yang sepertinya sedang marah. Hal itu membuat Ryujin yang ada di sampingku ikut tertawa.
“ITU JAEMIN JUGA! HAHAHAHAHAHA!”
Ini aku jadi bahagia melihat mereka tersiksa seperti itu. Sudah kuduga, pasti mereka usil dengan anjing itu sampai akhirnya mereka dikejar.
Siyeon menepuk-nepuk bahuku, “Haechan, tuh, Haechan! Masa dia naik ke atas pohon.”
“Som, tolongin gue, Som! Ya ampun anjingnya galak banget ngejar-ngejar gue, mending gue dikejar elo, Som!”
Melihat Haechan ketakutan seperti itu membuatku tak berhenti tertawa sampai mataku mengeluarkan air.
“Makanya lo, tuh, nggak usah usil deh jadi orang!” tegur Ryujin.
“Jaemin, tuh! Gue nggak tau apa-apa jadi dikejar gara-gara Jaemin nempel ke gue! Hus ... hus ... sana!
“Som, mau ke mana?” Siyeon menahan lenganku saat aku akan pergi ke arah Haechan.
“Ke sana ngusir anjing, kasihan Haechan, tuh.”
“Ih, jangan! Nanti lo malah dikejar anjingnya.” Siyeon langsung mencegah.
