Wendy part.1

357 37 99
                                    

Fall in You
Written by : seonaiseu
Rabu, 30 September 2020

*

*
*

"Bukan karena kau kini, tapi sudah sejak lama, bahkan sebelum kau memulainya."

Gangnam, Musim Gugur 2030.

"Sayang ... waktu aku lahiran anak pertama, kamu gak nemenin waktu itu." Wendy— wanita empat puluh dua tahun, berjalan ke arah balkon menatap kelamnya langit.

Kini di lantai sembilan belas mansion mewah mereka, sepasang suami istri itu tengah membagi curahan kecil yang biasa mereka lakukan setiap malam.

Entah kenapa Wendy teringat pasca melahirkan dirinya beberapa tahun yang lalu, mendengar kabar tentang putrinya yang jauh di sana ternyata sudah memiliki seorang putra membuat membuat hati kecil itu ingin mengajukan protes pada oknum Johnny Seo, suami yang teramat ia cintai.

Kabar bahagia itu ia dapatkan siang tadi, entah kenapa putrinya memiliki nasib yang sama dengan dirinya dulu saat lahiran anak pertama, sendiri dan tak ada yang menemani. Merasa sedih? Ya, sangat.

Johnny menatap punggung wanitanya, berjalan menghampiri tubuh itu, "Aku minta maaf, waktu itu kita—"

"Iya aku tau, cuman ya ... pengen curhat aja, kamu dengerin aja."

Malam ini rasanya wanita tua itu hanya ingin membagi perasaannya saja.

Johhny meraih lalu memeluk tubuh istrinya yang masih berdiri di balkon kamar. Membalut tubuh yang hanya menggunakan lingerie dusty itu dengan coat tebal.

Angin dingin di musim gugur benar-benar sangat menakutkan. Hingga napas hangat sang suami di leher jenjang itu menghilangkan ketakutannya.

"Wanna champagne?" tawar Johnny berbisik setelah memberikan kecupan hangat di bahu wanitanya.

"Sayang, berenti lah mabok!" Wendy melepas pelukan sang suami diikuti langkah kaki yang mulai menjauh dari area balkon, tentu saja dengan raut wajah yang sudah ditekuk.

"Lah kenapa?" tanya pria itu berbalik mengikuti langkah kaki istrinya, "Kamu juga suka kalo mas lagi mode mabok!" bela pria tua itu merespon larangan sang istri.

"Sedikit aja, sebagai perayaan kita berdua menyambut cucu pertama."

Johnny berjalan menuju dinding kayu di sebelah ranjang, menekan salah satu tombol diantara deretan tombol lainnya, dan secara otomatis dinding kayu di hadapannya bergerak mundur, sisi polosnya diganti dengan deretan rak berisi botol-botol minuman.

"Ingin yang tahun berapa?" tanya pria itu masih dengan pandangan yang belum teralihkan dari deretan minumannya.

"Besok pagi bukannya mesti ke Dubai? Aku gak minum, aku mau ikut besok Johhny Seo ...."

Johnny memijat pangkal hidungnya, jika istri manjanya telah memohon dengan embel-embel nama dirinya berarti keinginannya harus segera dipenuhi.

"Oh ayolah sayang kita sudah membahas ini dari tadi siang," Johnny menatap istrinya, sementara yang ditatap sudah geguluran manja di kasur king size milik mereka.

CCS UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang