Jihan Part.1

102 23 80
                                    

🥀Waktu dan Jarak🥀

Written by : Jeha_zy
Tanggal publish: 04 Oktober 2020

Musim dingin, 2039

10.45 PM

Di malam musim dingin ini diperkirakan salju akan turun untuk pertama kalinya di Gangnam. Dan seorang gadis bermantel cokelat tebal dengan syal bewarna merah di lehernya berjalan seorang diri ditengah ramainya kerumanan masa.

Sesekali hembusan napas bosan ia lontarkan, tapi tumitnya tak berhenti ia langkahkan.

Ia terus melangkah tanpa tujuan yang pasti.  Menatap iri pada pasangan muda mudi yang berlalu lalang disekitarnya. Sesekali melontarkan rutukan kecil sebagai pelampiasan rasa kesalnya. Yang ia anggap  sebagai pengejek para pasangan disekitarnya yang meminta wanita berusia 27 tahun itu untuk segera mencari pasangan hidup.

"Huh, aku juga bisa punya pacar. Aku juga bisa seperti mereka!," gerutu wanita itu kesal, ia menjeda sejenak kalimatnya. Sembari menghembus napas pelan "hanya saja aku masih menunggu seseorang." lanjutnya dengan tatapan sendu

Lantas sepatu merahnya kembali melangkah sambil sesekali merapatkan mantel cokelatnya.Karena hawa yang semakin dingin seakan menusuk masuk sampai kedalam tulang-tulangnya. Membuat si wanita menggigil kedinginan.

"Wah saljunya turun! "

"Ibu ibu itu salju! "

"Salju, indahnya! "

"Saljunya benar-benar turun."

"Cantik sekali."

Wanita berusia duapuluh tujuh tahun itu menghentikan langkahnya. Mendongakkan kepalanya keatas langit sembari menadahkan tangannya ke udara. Ia tersenyum tipis.

Sangat tipis.

Namun, saat ia kembali menatap kedepan. Ia mendadak mematung. Lututnya terasa amat sangat kelu, jantungnya bahkan berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya.

Rasanya seperti diserang ribuan euphoria. Ia senang, tapi mulutnya bungkam.

Saat orang itu semakin mendekat kearahnya. Entah dapat hasutan darimana. Kerja otaknya tak sejalan dengan hatinya. Wanita itu hanya diam. Ia tak bergeming sedikitpun dari posisinya sebelumnya. Semua indra nya terasa lumpuh detik itu juga. Walaupun, niat hatinya ingin menghindar.

Awalnya.

Bukannya apa-apa.

Ia hanya belum siap.

Mungkin, terlalu belum siap.

Atau malahan, sangat-sangat tidak siap.

Bisa juga, tidak sanggup.

Dan tepat saat pria bermanik hitam pekat itu berdiri di hadapannya. Wanita bersurai hitam legam itu menunduk kan kepalanya dalam.

"Seo Jihan? Kau mengingatku? " Tanya sang pria

Jihan mendongakkan kepalanya dan tepat saat itu juga kedua manik mereka saling  bertemu.

CCS UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang