Wendy Part. 4

95 19 155
                                    

Make a Wish
Written by : seonaiseu
Minggu, 20 Desember 2020

"Aku ingin menikah dengan pria yang ku cintai dan memiliki anak yang sangat banyak."

Seoul, Musim Dingin, 2006

Dua garis lurus bersilangan baru saja ia tarik, pena-nya menggeser lagi ke bagian kertas yang kosong lalu membentuk kurva lengkung sejajar, ditambahkannya dua garis lengkung yang lebih kecil di atas dan di bawah dan satu bulatan hitam pekat terus ia arsir.

"Kau memiliki mata yang indah, ihhiy ...." Gadis itu tak bisa menghentikan senyum aneh yang terus menggelitik tulang pipinya.

"Sebentar ...," mata kecoklatannya mulai menyipit, mengangkat kertas putih yang baru ia isi dengan garis-garis hitam, didekatkannya kertas itu, "hmmmm ..." gumamnya mengganti senyum mengembang dengan senyum tipis.

"Ada yang kurang!"

Bibir lembabnya ia gores menggunakan jari manis, sisa-sisa liptint yang berada di tangannya ia tekan tekan di atas kertas yang sudah terisi gambar, "ehhey ... bahkan bibir mu sangat merona! dari gambar saja kau sangat tampan ... Johnny Seo!"

"Wendy?"

"Johnny Seo?"

"??"

"Heeeeeee!! Johnny Seo!"

Kertas dan alat tulis yang berserakan langsung ia tarik, dan membawanya ke dalam kolong meja, meja yang berserakan sudah ia bereskan sambil metutuki dirinya sendiri.

Heeeeee ... Gambarnya! harusnya masukinnya pelan-pelan aja ya, Johnny liat gak ya? Hampir aja mau cipok gambar! Astaga!

Sambil merapikan diri dan perasaan, Wendy mendongak menatap Johnny yang berdiri di depan mejanya.

"Ada ap—"

"Jessica sudah datang?" Johnny menggaruk tengkuknya canggung, netra mereka sempat bertemu sebelum Johnny yang mengalihkan pandangannya terlebih dahulu ke luar pintu. Duduk di deretan bangku depan tentu saja memudahkan kecanggungan mereka untuk mengalihkan atensi.

Wendy mengikuti arah pandang Johnny— keluar pintu, lalu melirik kursi kosong di sebelahnya, sahabatnya itu belum menampakkan diri, ada apa? Gak biasanya Jessica datang terlambat gini dan gak biasanya juga Johnny sampai nyari  ke kelas, batin Wendy.

"Belum datang, kalian ada apa?" seolah mengerti ada yang aneh dari sahabat dan pacar sahabatnya itu, Wendy bertanya dan berharap semoga terjawab 'baik-baik saja'.

"Huh?" Johnny yang masih berdiri di depan meja Wendy tersentak. Sadar atau tidak Wendy membangunkan lamunan Johnny, dan dugaan tak baik baik saja sepertinya semakin besar.

"Kalian kenapa? Jessica kenapa?"

Johnny yang seharusnya datang dengan mendapatkan jawaban malah dihujani dengan pertanyaan, "kami emm ... baik."

Jawaban yang sesuai dengan harapan Wendy, namun masih mengganjal di hati.

"Aku balik ke kelas, minta tolong bilang ke Jessica aku tadi ke sini."

Wendy mengangguk bahkan sebelum Johnny melihatnya. Pria tujuh belas tahun itu sudah pergi, sementara Wendy— gadis itu menghela napasnya berat, "suatu hari, ah ... kurasa tidak akan mungkin ia datang mencari ku seperti itu."

Gadis itu menarik kertas yang ia simpan di bawah kolong meja, menatap lamat gambar wajah pria yang selama dua tahun ini mengisi hatinya. Pria itu milik sahabatnya— Jessica. Dan tak ada seorang pun yang tau tentang hal itu termasuk sang sahabat. Sementara hubungan antara Jessica dan Johnny baru terjalin satu minggu yang lalu.

CCS UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang