Jam pelajaran kosong, junkyu menyeret seokhwa diajak beli puding susu ke koperasi sekolah. Takutnya kehabisan seperti kemarin.
Saat belokan ke arah lorong dekat lapangan, tiba-tiba sebuah tangan lebar menepuk pelan kepala junkyu. Si manis menoleh ke belakang menemukan haruto yang tersenyum miring ke arahnya. Tidak sendiri, dia bersama beberapa temannya lewat.
"Kalian sekalian pdkt?" Seokhwa memicing curiga.
"Enggak"
"Hm, mencurigakan"
"Tapi ya..."
Seokhwa menoleh antusias.
"Haruto baik banget sih, selama lima hari ini dia sering nraktir mam, kalo malam juga kadang telpon hihihi"
"Telpon?" Seokhwa menyedot pudingnya terburu.
"Iyaa, katanya mau bantu kalo aku ngasih kontak"
"Eleh, itu mah dia modusin elu"
"Iya?"
"Iya lah"
"Terima kasih"
"Ya"
Junkyu meminum pelan-pelan susu vanila dingin dari haruto. Anak ganteng itu agak diam sore ini, dia mengajak junkyu untuk duduk sejenak di depan mini market.
"Kamu gapapa?"
Haruto menyandar dan menghembuskan nafas, "ayah sama istrinya di rumah"
"S-soryy, haruto"
"Gapapa kak"
Haruto tersenyum tipis ke arah junkyu, di balas senyum manis yang membuat terpaku.
Juga ketagihan.
.
Tbc