(Mereka seumuran ya disini)
When you look at me
Geu misoreul naega da gatgo sipeo
I know you want me
Ama naega neoreul deo johahana bwaHaruto berjalan santai menghampiri junkyu yang sudah tersenyum didepan kelasnya. Ingin membalas senyum manis itu tapi mendengus malas saat melihat junkyu digoda oleh beberapa siswa kelas lain yang lewat.
"Kalo nunggu didalem aja"
"Emang kenapa? Biasanya juga gini" junkyu menatap bingung pemuda jepang itu dengan mata bulatnya.
Haruto menggeleng lalu menarik tangan si manis untuk segera pulang.
Nuni busyeo
Neon kkaman bame byeol
Dareun geon an boyeo
Nan neoui geot neodo nae mamgwa gatdaJunkyu memandang haruto takut-takut lalu menunduk, walau tahu bahwa pemuda tampan itu tidak akan tega memarahinya.
"Lo kenapa sih nggak mau terus? Perasaan kita udah sama, kenapa lagi?"
Otak haruto berputar mengingat beberapa kali junkyu menolak ajakannya untuk berpacaran karena alasan-alasan yang menurutnya konyol. Kali ini dia sudah lelah.
Rasanya ingin membawa kabur junkyu.
Haruto menghela nafas lalu menatap junkyu yang masih menunduk, mengambil kunci motor lalu berdiri.
"Besok lo berangkat sendiri dulu"
Haruto pulang."Haru...hiks"
Go just tell me tell me now
Nae gwie lollipop areumdaun moksoriroJaehyuk memandang malas ke junkyu yang sedang menangis seperti anak kecil, pundaknya dielus lembut oleh asahi. Acara mesraannya dengan sang pacar sudah beberapa kali ini gagal hanya gara-gara koala manis itu datang untuk curhat.
"Kak, mending lo temuin si naruto, terus nerima dia. Udah gitu aja"
Asahi melotot lucu ke jaehyuk, tidak suka dengan nada menuntut yang dikeluarkan pacarnya itu.
"Apaan sih yang? Kak junkyu harus ngelawan rasa takutnya. Kalo kaya gini terus malah si naruto beneran ninggalin" jaehyuk membela diri.
"M-mungkin bener kata jaehyuk" ujar junkyu menatap asahi.
Jaehyuk meringis saat kakinya ditendang oleh asahi.
"Haruto bukan naruto!"
Oh ajik moreugessdago
Malhagin neujeosseo neon
Hanmadimyeon dwae say it love meHaruto terdiam saat junkyu menghampirinya, sudah sepi karena memang bel pulang sekolah berbunyi sepuluh menit lalu.
"Gue nggak mau nganter lo dulu"
Bibir junkyu melengkung kebawah, dengan cepat dipeluknya tubuh haruto dari samping. Menyenderkan kepalanya dilengan atas haruto.
"Mau ngomong~"
Haruto hanya berdehem, menutupi salah tingkahnya.
"G-gue takut kalo kita pacaran"
Haruto menatap junkyu yang juga tengah menatapnya, menunggu ucapan selanjutnya.
"Kalo pacaran bisa putus, kita jauhan dong, gue nggak mau jauh jauh dari lo"
Haruto mengangkat sebelah alisnya, "nikah aja gimana?"
Setelahnya mengaduh saat pinggangnya dicubit. Terkekeh saat dilihatnya junkyu cemberut tapi wajahnya merah.
"Lo tuh beneran ada rasa nggak sih sama gue?" Haruto menarik tubuh junkyu agar menghadapnya.
"Ya ada lah! M-masih nanya aja"
"Yaudah, nggak usah takut. Mau gue pacaran sama orang lain?"
Junkyu menggeleng, "nggak mauuu"
"Jadi?"
"Iya-iya"
Dipeluknya tubuh junkyu, mengecup keningnya lama.
"Makasih pacarnya haruto"
Junkyu tersenyum malu, pipinya memerah lagi.
"Sama-sama pacarnya junkyu"
.
End