⚠️mpreg ya
Umur mereka sama.
Dengkuran pelan haruto menemani junkyu yang masih terjaga di jam satu dinihari. Perut buncitnya menyembul mengalihkan perhatiannya, sudah 8 bulan.
Jemari lentiknya menggoyangkan pundak kokoh sang suami yang sedang pulas-pulasnya.
"Hmmm-kenapa sayang?"
"Mau nasi goreng sosis buatan kamu"
Haruto lalu terduduk mengumpulkan kesadaran seluruhnya. Padahal sudah hamil tua tapi junkyu masih minta ini itu jika malam hari. Tak apa, junkyu hamil juga karenanya.
"Iya"
Junkyu tersenyum manis lalu mengecup pipi haruto sebagai pengganti ucapan semangat.
Haruto memang pria random, dengan segala tingkah konyol tidak sesuai dengan paras sangat tampannya itu. Namun kali ini dia benar-benar terlihat kacau
Menunggu didepan ruang bersalin bersama ibu mertua, ini sudah duduk, tadi mondar-mandir sampai membuat nyonya kim lelah sendiri.
Lalu dokter keluar memanggilnya, operasi selesai dan berjalan lancar.
Menangis setelah menggendong putranya yang masih merah. Junkyu diranjang dengan lemas ikut meneteskan air mata.
Dikecupnya wajah anak pertamanya dengan lembut. Mendekat ke ranjang sang istri, menunduk mengecup dahi mulus junkyu yang berkeringat.
"Terimakasih ya sayang"
Junkyu mengangguk lalu menangis lagi. Haruto duduk dengan tenang disampingnya.
"Anak kita tampan, matanya tajam, hidungnya kaya kamu. Rambutnya lebat"
"Kamu namain siapa?" Tanya junkyu.
Haruto menghela nafas lalu menatap junkyu serius.
"Sasuke"
.
End
Mutualan tuiter yuk?