⚠️Sedikit 🔞
Haruto dan junkyu umurnya sama ya disini
.
Haruto mendesah malas melihat junkyu terkikik dengan mata sayu dan wajah merah. Sudah pasti mabuk, koala itu sudah menenggak 1 botol soju.
Menyesal menuruti ajakan sang teman yang frustasi karena lelah dengan aktifitas, dan melampiaskan dengan bermabuk-mabukan.
"Hei, ayo pulang"
Junkyu menggeleng saat mendengar bisikan haruto, bibirnya mengerucut menghempas tangan besar si tinggi dari pipinya.
"Ugh, disini aja. Enak!"
"Gue yang repot njer"
Setelah membayar, ia angkat paksa tubuh junkyu. Jadi gendong depan sampai mobil.
Untung saja rumah junkyu tidak terlalu jauh. Walau anak itu rewel sekali, suka merengek dan bicara acak saat mabuk. Haruto tetap salah tingkah saat junkyu menyebutnya tampan dan koala lucu itu tersenyum sambil bilang "aku sayang haruto". Orang mabuk kan jujur sekali
Melepas kaos kaki juga jaket milik si manis setelah tubuh junkyu ia baringkan di kamar. Haruto mungkin akan menginap dan tidur di kamar sebelah, rumah sedang sepi. Kasihan besok junkyu bangun-bangun tak ada yang mengurusi. Koala itu pria dewasa namun bayi
"Hnghh haruto"
"Kenapa? Pusing?"
"Bobo"
"Iya, sana bobo"
"Ayo bobo, sini"
Junkyu membuka matanya lalu menepuk spot kosong disampingnya. Bukannya tak ingin, haruto takut jika ia kelepasan jika dikasur yang sama dengan orang mabuk.
"Sini"
"Ck, iya iya"
Junkyu memejamkan mata lagi dan terkikik. Menyambut senang pelukan haruto.
"Aduh, kakinya diem dong. Ini kegesek mulu otong gue"
Tiba-tiba junkyu bangkit dan duduk diperutnya. Membelai rahang tegas haruto penuh puja.
"Gue suka sama lo, udah lama"
Haruto mengangkat alis, menunggu apa yang diucapkan junkyu kemudian. Namun koala itu malah merendahkan kepala untuk mencium bibirnya.
"K-kyu?"
"Hehe"
Haruto geram langsung membalik posisi mereka. Kedua lengan junkyu ia bawa ke atas kepala.
"Besok jangan ngamuk ya"
Kaki junkyu bergerak gelisah menerima cumbuan dilehernya.
.
End
