Hani menelungkup di meja belajarnya. Ia lelah dengan tugas kuliah yang tak ada habisnya. Malam hari memang ia habiskan untuk mengerjakan tugas, karena pagi hingga sore akan habis untuk kuliah dan bekerja di dorm.
Sebenarnya, beberapa teman Hani ada yang bertanya dimana tempat tinggalnya. Hal itu membuatnya kebingungan untuk menjawab. Ia sempat bertanya pada Jungwoo saat ia memintanya mengajarkan matematika dasar.
"Bilang aja jauh," jawab Jungwoo saat mendengar keluhan Hani.
"Hah? Kalo ditanya lagi gimana?" balas Hani dengan bertanya kembali.
"Kabur," jawab Jungwoo santai.
"Tau ah." Hani jadi tak mau bertanya lagi.
Jungwoo hanya terkekeh. Memang ia malas untuk memikirkan solusinya.
Hani termenung dengan suasana senyap di kamarnya. Jam sudah menunjukkan waktu tengah malam, tapi ia belum mengantuk. Diraihnya ponsel yang tak jauh dari tangannya. Dibuka kata sandi ponsel itu kemudian bingung harus apa. Ia hanya membuka WhatsApp yang padahal tidak ada pesan dari siapapun.
Merasa bosan, ia kembali menaruh ponselnya dan kembali berpikir dengan tugas matematikanya ini. Di tengah pikirannya yang penuh dengan angka, ponselnya bergetar. Diraih lagi benda pipih itu dan terdapat Jaemin yang menelponnya.
"Ngapain dia malem gini?" gumamnya.
Telepon segera terputus karena Hani terlalu lama berpikir. Tak lama setelah itu, notifikasinya menyala.
Hani memang sudah tak canggung dengan beberapa penghuni dorm. Apalagi dengan mereka yang seumur dengannya. Mungkin karena dirinya yang mudah beradaptasi, sehingga langsung aja menunjukkan sifat aslinya.
Hallo
Apaan
Temenin gue
Temenin ngapain?
Temenin diem
Kenapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Too Close To NCT [OT23]
Fanfiction[SELESAI] (Cerita ini dibuat sebelum Lucas, Shotaro, dan Sungchan keluar dari NCT) "Selamat datang di dorm NCT." "Hmm." [Follow sebelum baca dan jangan lupa tinggalkan jejak yang baik. Mari saling menghargai~]