7. Tablet

11.6K 1.8K 439
                                    

Hani turun dari bus dan dilanjutkan berjalan kaki sebentar. Hari ini kuliahnya selesai setelah senja. Untungnya pagi tadi dorm sudah dibersihkan, jadi ia tinggal santai dan mengerjakan tugas kuliah malam ini. Sesampainya di gedung tempat keberadaan dorm, ia segera menuju lift dan menaikinya. Lift berhenti di lantai sepuluh kemudian ia segera membuka pintu menggunakan kartu kunci miliknya.

"Kak Hendery!" sapa Hani yang menemukan Hendery sedang melepas sepatunya. "Baru pulang, Kak?"

"Hani! Iya, dari Cina!" balas Hendery tersenyum lebar.

Hani menengok ke depan Hendery yang terdapat anggota WayV berjalan ke arah kamar mereka masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hani menengok ke depan Hendery yang terdapat anggota WayV berjalan ke arah kamar mereka masing-masing. Sepertinya kepulangan dirinya dengan mereka hanya selisih beberapa menit saja. Mereka baru saja datang dari jadwal kegiatan di Cina. Mereka juga terlihat lelah setelah perjalanan, tapi Hendery masih menyapanya dengan semangat. Hendery merupakan salah satu penghuni dorm yang sulit untuk kalem.

"Katanya lo dicakar Leon? udah sembuh?" tanya Hendery.

Hani mengangkat tangannya yang sudah melepas perban Jaehyun. "Nih, udah kering, tinggal bekasnya aja."

"Butuh dirukiah itu kucing."

Hani tertawa dengan perkataan Hendery.

"Oleh-oleh dari Cina?" ujar Hani mengulurkan tangannya.

"Yah ... ga ada," balas Hendery merasa bersalah.

Hani memanyunkan bibirnya.

Hendery tergelak. "Bibirnya biasa aja dong. Nanti ya, kita ke Cina bareng. Terserah lo mau beli apa, gue beliin."

Hani terkejut dengan perkataan Hendery. "Aku cuma bercanda lho, Kak. Tapi kalo kakak serius juga gapapa sih," ucap Hani tertawa kecil.

"Iya, tapi nanti kalo ada waktu, ya," ucap Hendery tersenyum. "Kakak ke kamar dulu."

Hani hanya mengangguk dan membalas senyum pada Hendery. Ia juga ikut melepas sepatunya kemudian menaruh tasnya di kamar. Beres dengan bawaannya, ia kembali keluar menuju dapur. Tampak Taeil sedang memasak sesuatu.

"Kak Taeil," sapa Hani. "Masak apa?"

"Minggir, panas nih," ucap Taeil yang mengangkat panci ke meja makan.

"Ramen?" tanya Hani melihat ke arah panci tersebut.

"Iya ramen, udah makan belom?"

"Belom."

"Yaudah sini bareng gue."

"Banyak gitu kakak mau makan sendiri?"

"Ga. Tadi mau bareng Doy, tapi bareng lo aja. Dia bisa bikin sendiri."

"Lah, kasian dong Kak Doy udah ngarep dibikinin. Udah aku bikin sendiri aja," ucap Hani yang akan menuju tempat ramen berada, tapi tangannya segera ditarik oleh Taeil hingga ia terduduk di bangku sebelahnya.

Too Close To NCT [OT23]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang