Semua penghuni dorm sedang repot dengan tugas masing-masing. Ada yang menyiapkan panggangan di balkon lantai dua, ada yang menyiapkan daging, sosis, kimchi di dapur, ada yang menyiapkan minuman seperti soda dan soju, serta kerepotan lainnya.
Kata Taeyong, acara BBQ ini selain untuk merayakan ulang tahun Sungchan dan Hani, juga sebagai refreshing para anggota yang akan menghadapi jadwal padat nanti. Mereka akan berpisah dan disibukkan dengan jadwal masing-masing selama beberapa bulan di akhir tahun.
Kesibukan itu pula yang menjadi alasan mereka memberikan Hani tanda pengenal staff.
Daripada kesepian di dorm, jadi Hani diajak aja. Simpel, kata Yuta.
"Panas euy," celetuk Lucas di depan panggangan yang sedang disiapkan Yuta dan Doyoung.
"Lo ngapain, sih?" Doyoung menatap heran Lucas yang berdiri di depan panggangan.
"Nih, lo lanjut kipas, gue mau ke bawah ambil daging," kata Doyoung lagi, memberikan kipasnya pada Lucas.
Lucas yang tadinya cuma lewat setelah bertugas membawa minuman, sekarang hanya bisa pasrah dengan kipas di tangannya.
"Gue panggang lu lama-lama! Yang bener ngipasnya!" gertak Yuta melihat Lucas malas mengipas.
"Santai, Bang," balas Lucas menatap ngeri Yuta sambil memperbaiki gerakan mengipasnya.
Hani yang dari tadi berdiri di pembatas balkon, hanya tertawa pelan menyaksikan kelakuan orang-orang di depan panggangan itu. Ia tak ada tugas lagi setelah membantu membawa minuman dan kimchi bersama Shotaro dan Lucas tadi.
Semua tugas sudah selesai, penghuni dorm juga mulai naik ke lantai dua dan tinggal menikmati hidangan.
Hani menuang segelas soda dan membawanya kembali ke pembatas balkon untuk meminumnya sambil menunggu makanan matang.
"Han," panggil seseorang yang Hani kenal suaranya tanpa harus menoleh.
"Ya?" jawab Hani agak canggung dan masih menghadap depan.
"Selamat ulang tahun," ujarnya sambil memajukan gelas untuk bersulang.
Hani mulai menoleh. "Lo udah ngucapin kemaren, Na."
Jaemin tersenyum tipis. "Lagi, karena ini masih ulang tahun lo. Ga salah, kan?"
Hani berpikir sejenak kemudian mengangguk dan membalas gelas Jaemin dengan gelasnya. Mereka meminum minuman masing-masing kemudian hening. Suasana sepi campur kaku yang tak biasa di antara mereka.
Rasa canggung ini membuat Hani menggerutu dalam hati, ini pasti karena percakapan yang menggantung kemarin. Sebenarnya ia juga mau tau kelanjutannya, tapi bingung bagaimana membahasnya.
"Gue suka sama lo." Jaemin berkata pelan, tapi masih cukup terdengar oleh Hani yang ada di depannya.
Hani terdiam sejenak. "Hah?"
Jaemin melihat sekelilingnya dengan semua orang yang mulai masuk ke kamar masing-masing. "Gue suka sama lo, Hanisa Zee. Perlu ulang sampe semua orang denger?"
Hani mengerjap karena perkataan Jaemin.
Jaemin berdecak. "Kata Haechan lo mesti dibilangin biar peka, tapi ini tetep aja ga peka atau emang bego, sih?
Hani ikut berdecak. "Iya gue baru paham. Trus lanjutannya apa? Lo cuma nyatain doang?"
Jaemin terdiam dengan pertanyaan Hani. "Ga tau. Gue juga masih mikir harus ngapain lagi setelah kasih tau lo." Jaemin mengaruk tengkuknya yang tak gatal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Too Close To NCT [OT23]
Fanfiction[SELESAI] (Cerita ini dibuat sebelum Lucas, Shotaro, dan Sungchan keluar dari NCT) "Selamat datang di dorm NCT." "Hmm." [Follow sebelum baca dan jangan lupa tinggalkan jejak yang baik. Mari saling menghargai~]