Too Close To NCT [OT23]

21. Saengil

Hani masih memasang raut kesal karena lelah tapi tak mengantuk efek kopi dari Ten, ditambah keributan di dorm karena pesta tengah malam ini. Ia mulai menyadari tujuan kopi yang sengaja membuat kantuknya hilang untuk terjaga di pesta ini.

Hani beralih ke arah Ten yang malah memainkan alisnya ketika sadar Hani menatapnya.

Gila, batin Hani.

"Hani! Sungchan!" seru Haechan menghampiri mereka berdua sambil membawa kue dengan lilin yang menyala di atasnya.

"Tiup dulu," sambung Haechan diiringi nyanyian semua orang di sana.

"Ini kue ada nama gue?" Hani menatap heran kue yang dipegang Haechan.

Haechan berdecak. "Udah sih, tinggal tiup aja, ga disuruh bayar, Han. Ini kan emang hari ulang tahun lo sama Sungchan."

Hani menghela napas pelan, kemudian segera bersama Sungchan meniup lilin itu.

"Yeayyy!"

"Saengil chukhahaeyo."

"Happy birthday dua anak baru NCT."

"Gue asisten bukan anggota NCT," ujar Hani sambil mengurut pelipisnya pelan, pusing dengan sorakan yang terdengar.

"Udah tinggal satu atap, anggep aja anggota," balas Haechan.

Hani hanya bisa pasrah menerima semua ini, tangannya segera ditarik Haechan untuk duduk di sofa. Sungchan dan penghuni dorm lainnya ikut duduk di area sofa yang tersisa atau di lantai.

"Ini disiapin pas kita keluar tadi? Kok cepet?" tanya Hani melihat dekorasi ruang tengah yang lumayan heboh.

Balon dan dekorasi dinding warna warni, topi kerucut dan terompet kecil yang dipakai semua orang, juga kue dan makanan ringan yang terlihat manis tersusun di meja depan.

Lebih seperti pesta ulang tahun anak sekolah dasar dibanding orang yang sudah legal.

"Anggota NCT ada berapa, sih? Ya bikin beginian mah sat set sat set, selesai," sahut Lucas dengan tangannya yang tak bisa diam, kemudian memberikan topi kerucut pada Hani dan Sungchan.

"Bener juga," balas Hani mengangguk setuju.

"Tes, satu dua tiga." Suara Doyoung bergema di depan saat mengetes mic, membuat semua orang memperhatikannya.