14. Nono

10.2K 1.5K 174
                                    

"Berarti bagian lo sama gue tinggal telaah jurnal ini, Han," ucap Wonyu, teman sekelompok Hani sambil menunjukkan layar laptopnya.

Langit sudah mulai menggelap, tapi Hani masih di selasar bersama teman sekelompoknya. Bukan hanya kelompoknya saja, tapi ada beberapa kelompok lain juga yang ikut mengerjakan tugas di sana.

"Oke, bisa tolong soft copy-nya kirim ke email gue?"

"Iya, nih lagi proses," jawab Wonyu.

"Kayanya sisanya bisa diomongin lewat chat, tinggal bikin paper sama presentasinya, kan?" tanya Dami, anggota kelompoknya juga.

"Iya, yaudah sampe sini aja ya, sisanya kita lanjut di rumah lewat chat," ujar Yuna.

Semua serempak berkata, "Oke."

Hani segera mengemas barang bawaannya kemudian beranjak menuju Jiah yang ikut kerja kelompok tak jauh darinya.

"Jiah, gue udah selesai, gue pulang duluan,  ya."

"Tunggu, bareng ke depan, gue juga udah selesai," balasnya yang ikut membereskan barang bawaannya.

Hani hanya mengangguk dan tetap berdiri menunggu Jiah selesai dengan persiapannya.

"Yuk," ajak Jiah setelah semua beres.

Jiah mensejajarkan langkahnya dengan Hani kemudian keduanya pergi ke gerbang.

"Gue tunggu jemputan di sini, lo ga mau bareng gue?" tanya Jiah sesampainya mereka di depan gerbang.

"Ga usah, gue naik bus aja, ada jadwal bus yang dikit lagi sampe."

"Yaudah, hati-hati, Han."

"Yup, dah." Hani melambaikan tangannya yang juga dibalas Jiah.

Hani bergegas menuju halte untuk menunggu bus tujuannya yang sebentar lagi tiba.

Sesampainya di halte, ia menemukan seseorang yang sepertinya ia kenal.

"Hani," panggilnya yang juga mengenal Hani.

"Kak Juwon, ya?" tanya Hani sedikit ragu dengan tebakannya.

Pria itu hanya terkekeh pelan. "Iya, masa lupa? Baru kemaren ngobrol di kantin."

Hani menyengir. "Maaf Kak, abis gelap jadi ga terlalu keliatan. Kakak baru pulang?"

"Maaf diterima," jawabnya tersenyum pada Hani. "Iya, baru pulang. Lo juga? Mau naik bus?"

Hani berpikir sejenak. "Iya lah, Kak. Kan halte ini tempat nunggu bus, jadi aku juga mau pulang naik bus."

"Iya juga, kalah lagi dong gue ngomong sama lo."

"Sini aku gantiin posisi kakak di humas."

"Agak berani, ya."

"Kan kakak duluan yang berani deketin aku."

"Oke, iya gue kalah lagi."

Hani terkekeh pelan dengan reaksi Juwon. Mereka memang mulai dekat sejak Juwon menghubungi nomornya yang diberikan Jiah. Alasan awalnya, ia yang sebagai humas himpunan ingin mengajak Hani bergabung dengan himpunan. Tapi, lama kelamaan omongan mereka menjadi lebih santai dan akrab.

Kalau kata Jiah, Juwon sedang pendekatan pada Hani.

"Kak, ini bus aku, kakak sama?" tanya Hani melihat bus yang berhenti di hadapannya.

"Yah ... bukan."

"Yaudah aku duluan ya, Kak," ucap Hani bersiap meninggalkan tempat duduknya.

"Eh, Hani," panggil Juwon membuat Hani menoleh ke arahnya lagi. "Kapan-kapan mau jalan ... berdua?"

Too Close To NCT [OT23]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang