Happy reading yaa~
Jangan lupa vote 💚
•••
Jeno mengedarkan pandangan pada keadaan balkon yang sedang ramai.
Balkon yang biasanya sepi, jadi mendadak ramai karena kelanjutan acara ulang tahun Sungchan dan Hani. Semua penghuni dorm berkumpul untuk merayakan, sekaligus refreshing sejenak sebelum jadwal akhir tahun grup mereka.
Senyum Jeno mengembang setelah netranya menangkap Hani yang sedang bersandar di pembatas balkon.
Tak langsung menghampiri, Jeno malah terdiam. Raut wajah pria itu segera berubah.
Itu karena ia menyadari adanya Jaemin di samping Hani.
Jaemin? Dia, sekarang?
Jeno segera menggeleng singkat, berusaha menetralkan pikiran dan tak berprasangka sebelum ia tau yang sebenarnya dari sahabatnya itu.
Pria itu lanjut berjalan untuk menghampiri mereka berdua agar segera mengambil daging yang matang dan makan bersama.
"Ha—," kata Jeno terpotong saat sudah di dekat Hani.
"Gue ayo aja kalo kita jadian."
Deg.
Tak terlalu jelas, tapi Jeno paham maksud kata terakhir tadi. Artinya benar, Jaemin melakukannya tepat di hari ulang tahun Hani.
"Eh?! Random banget dari tadi, heran gue."
Melihat Hani tertawa kecil, membuat Jeno merasa aneh. Ada sedikit rasa kesal ketika melihat senyum Hani di hadapannya tapi bukan untuknya.
Sekarang terlintas pertanyaan di pikiran Jeno.
Kenapa ia kesal?
Kenapa ia sempat ragu?
Dan kenapa ia terlalu lama untuk ikut maju?
Jeno yang tadi sempat terdiam, langsung tersadar pada kenyataan. Biar bagaimanapun, Jaemin tetap sahabatnya. Ia tak boleh egois. Kebahagian Jaemin adalah kebahagiaannya juga. Ia tak boleh merusak kebahagiaan temannya itu.
"Ey!" Jeno datang di antara Jaemin dan Hani, hingga membuat dua orang itu tersentak.
"Dagingnya udah mateng dari tadi, kalian ga ambil?" tanya Jeno.
"Ohh iya, gue lupa. Gue makan dulu, deh," ucap Hani langsung menoleh ke belakang dengan semua orang yang sudah dapat makanan masing-masing.
"Duluan, gue mau ambil minum dulu," kata Jaemin yang langsung beranjak ke tempat minuman.
"Okay," jawab Jeno.
Jeno berusaha melupakan kejadian tadi. Ia bersikap seperti tak terjadi apa-apa.
Tapi jujur, ia malah tak bisa melupakan begitu saja saat Hani ada di sampingnya.
"Nih piringnya, Han," ucap Yuta, memberikan piring pada Hani walau tangan satunya masih sibuk dengan capit daging.
"Gue juga dong, Bang," ujar Jeno.
"Ambil sendiri," balas Yuta.
Hani terkekeh pelan melihat perlakukan Yuta. Begitu juga Jeno yang hanya ikut tertawa pada senyum Hani yang terlihat bahagia hari ini.
Sambil mengambil daging dengan piring yang ia ambil sendiri, Jeno menoleh dan menatap wajah Hani yang sedang berdiri di sampingnya.
"Han," panggil Jeno tepat di telinga Hani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Too Close To NCT [OT23]
Fanfic[SELESAI] (Cerita ini dibuat sebelum Lucas, Shotaro, dan Sungchan keluar dari NCT) "Selamat datang di dorm NCT." "Hmm." [Follow sebelum baca dan jangan lupa tinggalkan jejak yang baik. Mari saling menghargai~]