16. Balcony

9.8K 1.3K 267
                                    

"Udah nih," ucap Hani pada Jaemin yang menunggunya tepat di depan pintu sambil membelakanginya.

Sesuai janji Hani kemarin pada Jaemin, ia akan menemani pria itu untuk mencoba kamera baru miliknya.

Tentu saja bukan di kamar. Itu hanya bercanda. Mareka masih waras.

Selain seorang idol yang suka menyanyi dan menari, Jaemin juga menyukai bidang fotografi. Menangkap gambar memang menjadi hobi lainnya. Beberapa kali ia memotret member NCT dan hasilnya sangat bagus. Ia yang suka memotret orang lain sampai lupa memotret dirinya sendiri.

Biasanya Jeno yang akan menjadi modelnya, tapi saat ini Jeno sedang pulang ke rumah dan tak ada di dorm. Katanya bosan jika Jeno lagi yang menjadi model, jadi sekarang giliran Hani yang menjadi model percobaannya.

"Nah cantik, simpel," ujar Jaemin setuju dengan pakaian yang dipakai Hani.

Hani menghela napasnya. "Udah cukup, ini yang keempat kalinya. Kita udah kayak mau kencan gue harus dandan ngikutin kata lo," keluh Hani.

"Emang sekalian kencan, kan?" tanya Jaemin tersenyum miring.

"Apaan sih, Na? Ayo cepetan, mau kemana sih sebenernya?"

Bukannya segera bersiap seperti kata Hani. Jaemin malah mendekati Hani dan mensejajarkan pandangannya. "Mulai oleng ke gue, kan?"

Hani memundurkan kepalanya. Segera telunjuknya mendorong dahi Jaemin untuk menjauhi wajahnya. "Cepet, ga usah tebar pesona sekarang."

Jaemin segera memposisikan dirinya seperti semula dan berdecih. "Tinggal ngaku aja."

"Na, cepetan! Keburu capek gue sebelum jalan!"

"Iya iya, nih mau ambil kamera dulu."

Jaemin langsung masuk ke dalam kamarnya untuk mempersiapkan kamera, sementara Hani memperhatikannya dari depan pintu kamar.

Ekor mata Jaemin merasakan tatapan dari Hani. "Sini masuk. Katanya mau di kamar?"

"Na Jaemin!" seru Hani terbelalak, sedangkan Jaemin hanya tertawa.

Selesai dengan kameranya. "Yuk," lanjut Jaemin langsung menggandeng tangan Hani.

"Eh?? Pintu keluar di sana, kan?" tanya Hani yang bingung karena Jaemin menariknya ke arah ruang tengah.

"Ikut aja," jawab Jaemin sambil terus membawa tangan Hani ke arah tangga.

Hani pasrah mengikuti arahan Jaemin dan tak bisa menebak kemana ia akan dibawa. Mereka kemudian menaiki tangga untuk ke lantai dua.

Di sana muncul Winwin yang hendak turun ke lantai satu. "Kalian ngapain?"

"Mau kencan," balas Jaemin sambil terus menarik Hani.

"Hah?" Winwin tampak bingung di tangga sambil memperhatikan mereka.

Hani mendelik dan segera berseru, "Boong Kak! Jangan percaya!"

Ia memukul lengan Jaemin, sedangkan pria itu hanya tertawa pelan tanpa menghentikan langkahnya. Belum selesai sampai di lantai dua, Jaemin terus menggandengnya ke arah balkon yang searah dengan kamar Yuta dan Johnny.

Sesampainya di depan pintu balkon, Jaemin membukanya dengan tangan lain yang tak menggandeng Hani.

"Balkon?" celetuk Hani.

"Yup."

"Gue dandan ikutin kata-kata lo sampe empat kali ganti baju, kita cuma ke balkon??" tanya Hani menatap serius ke arah Jaemin.

Jaemin tersenyum dan mengangguk. "Yup."

"Mau gue pukul ga?" Hani ikut tersenyum.

Jaemin terkekeh. "Ga usah keluar, di sini udah bagus. Apalagi pas senja," ujar Jaemin tersenyum bangga.

Too Close To NCT [OT23]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang