20. Aneh

8.5K 1.3K 164
                                    

Tok!

Tok!

Tok!

"Kak Hani. Masih melek, ga?"

Hani beranjak dari tempat tidurnya setelah dari tadi hanya memainkan ponselnya. "Iya, sebentar."

Cklek.

"Eh? Kenapa?" Hani bingung melihat Chenle dan Ten di depan kamarnya.

"Udah ngantuk belom? Ikut ke Pet Shop yuk," ajak Chenle.

"Mau nyari makanan kucing sama anjing. Besok Minggu, libur kan?" tanya Ten.

"Iya libur. Belom ngantuk sih, tapi harus banget jam segini?" tanya Hani, mengingat saat itu sudah jam sebelas malam.

"Makanan kucing gue sama anjing Lele abis. Sengaja malem biar sepi, jadi kita bisa keluar bareng," jelas Ten.

"Iya, aku juga ngajak Sungchan, jadi kita berempat," respon Chenle.

"Nanti biar lo yang ngomong. Kalo gue yang ngomong, mbak-mbak di sana malah terpesona, kan repot," ucap Ten dengan percaya diri tinggi.

Hani menatap jengah pria asal Thailand itu. "Yaudah, aku siap-siap dulu."

"Kita tunggu di ruang tengah. Ga usah dandan cantik, yang liat juga cuma gue, Lele, Sungchan," ucap Ten lagi.

Hani merotasikan bola matanya. "Iya iya, udah sana." Ia segera mendorong bahu Ten.

Chenle hanya terkekeh pelan dengan perlakuan Ten pada Hani, kemudian mereka segera meninggalkan Hani untuk bersiap.

Hani hanya tinggal memakai hoodie, mengganti celana tidurnya dengan celana jeans panjang, kemudian sedikit memakai bedak dan lip balm agar tak terlalu polos.

Simpel, mengingat perkataan Ten tadi.

Setelahnya, ia langsung keluar kamar dan menuju ruang tengah.

"Lah kok?" Hani menatap heran ruang tengah dengan hampir seluruh penghuni dorm di sana.

Sangat ramai, dengan berbagai kegiatan mereka masing-masing dan juga sangat berisik.

"Hani! Sini lo!" seru Haechan saat melihat Hani di ujung lorong.

Hani menghampirinya yang sedang membelai Daegal. "Ini pada mau ngapain? Hampir semua ngumpul? Ada siaran live?"

"Ada projek kejutan," timpal Yangyang yang sedang bermain game di ponselnya, duduk di sebelah Haechan.

"Kejutan? Kejutan apa?"

"Hani, pacar gue cantik, kan? Lo mah kalah," ujar Haechan tiba-tiba menunjukkan Daegal padanya.

Hani berdecak kesal kemudian mensejajarkan wajahnya dengan anjing itu. "Daegal, pacar lo ngajak selingkuh ke gue."

"Apaan?!" Haechan mendelik ke arah Hani. "Jangan percaya dia, sayang," ucap Haechan pada Daegal yang hanya menjulur-julurkan lidahnya.

"Lo sendiri yang bilang suka sama gue." Hani tersenyum meledek.

"Capek, cuma gue yang waras di sini," celetuk Chenle yang dari tadi memperhatikan kelakuan Haechan juga Hani.

"Kak Ten mana?" tanya Hani, melihat Ten yang tak terabsen di ruang tengah.

"Bang Ten! Dicariin Hani!" teriak Haechan.

Terdengar langkah kaki turun dari lantai dua. Namun, bukannya Ten yang terlihat, melainkan Yuta. "Hani!!!"

Hani menghela napas pasrah bila sudah berhadapan dengan Yuta.

Yuta segera menghampiri Hani dan memainkan pipi perempuan itu. Ia kemudian mengambil penutup kepala hoodie yang Hani pakai dan memakaikannya di kepala Hani lalu menarik talinya hingga Hani tertutup di dalam hoodienya sendiri.

Too Close To NCT [OT23]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang