20. First Snow

467 84 23
                                    

"Selamat pagi, bibi Han!"

Sembari berlari kecil menuju dapur dimana bibi Han berada, Joohyun menyapa dengan suara yang sedikit nyaring hingga membuat bibi Han tertawa, sapaan dari Joohyun bagaikan kicauan burung di pagi hari yang jadi favoritnya, ia sudah terbiasa dengan seruan gadis itu di pagi hari.

"Selamat pagi, nak!"

"Sedang masak apa untuk sarapan hari ini, bi?" Tanya Joohyun setelah berdiri di sebelah bibi Han dan mengintip frying pan diatas kompor.

"Omellete kubis, Naeun memintanya kemarin saat makan siang," Jawab bibi Han.

Joohyun mengangguk, ia mengingat saat gadis kecil itu meminta bibi Han untuk membuatkan omellete kubis pada sarapan pagi ini.

"Naeun pasti suka, bi! Baunya enak sekali, aku jadi lapar," Kata Joohyun sembari terkekeh.

"Belum sarapan?"

Joohyun mengangguk sembari mengerucutkan bibirnya, "Aku sedikit kesiangan, tak sempat sarapan karena takut terlambat!"

"Seharusnya kau sarapan dulu, lagipula Sehun tak akan marah jika kau telat sedikit, sarapan tak membutuhkan banyak waktu!" Omel bibi Han dengan tangan yang masih sibuk di penggorengan.

Joohyun tersenyum lebar, "Iya, aku tak akan melewatkan sarapan lagi besok!"

"Jangan suka melewatkan sarapan karena itu tak baik untuk kesehatan, kau tahu itu, 'kan?"

Joohyun mengangguk dan memeluk bibi Han dari samping, "Iya, bibi!" Serunya, ia kemudian bergelayut manja pada bibi Han yang sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri, ia jadi merasa punya ibu di dunia ini setelah ia bertemu bibi Han.

Masih ingat saat Joohyun mengatakan bahwa ia tak bisa sarapan? Ia kini berubah, malah jadi tak bisa kalau tak sarapan karena terbiasa di beri makan pagi oleh bibi Han sebelum bekerja, jadi Joohyun sudah bisa memakan sarapannya setiap hari.

"Kau sudah datang?"

Mendengar suara pria dari belakang mereka membuat Joohyun menoleh dan tersenyum saat mendapati Runa tengah membuka kulkas dan mengambil sebuah botol air mineral dari dalam sana.

Joohyun mengangguk, "Sudah."

"Tolong berikan ini untuk Runa!" Kata bibi Han, menyerahkan sebuah nampan berisikan semangkuk nasi, sup kentang, dan juga omelette.

Joohyun mengangguk dan menghampiri Runa yang sedang duduk di meja bar setelah meneguk air mineralnya, "Sarapan untukmu!"

"Terima kasih!"

Joohyun hanya berdehem dan duduk di sebelah Runa sembari menatap Runa yang mulai menyuapkan sesendok nasi dengan sup ke mulutnya.

"Kau lapar juga?" Tanya Runa, menyadari tatapan gadis itu.

Joohyun mengangguk kecil, "Ayo berbagi makanan denganku!"

Runa tertawa, mereka sudah menjadi semakin dekat selama Joohyun bekerja disini dan pegawai laki-laki yang bisa dekat dengan Joohyun hanyalah Runa, tak ada lagi yang bisa sedekat ini dengan Joohyun selain Runa. Mereka seumuran, mungkin karena itu mereka bisa sedekat ini.

"Kau ingin lauk apa?"

"Telur!" Seru Joohyun tanpa berpikir panjang, membuat Runa menyendok sebuah nasi dan meletakkan potongan omellete di atasnya, kemudian menyuapkannya pada Joohyun.

"Masakan bibi Han memang tak perlu diragukan lagi!" Seru Joohyun sembari mengangkat sebuah jempolnya.

"Selamat pagi!"

InattenduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang