5. Day 1

695 115 23
                                    

Seperti yang sudah ia dan Sehun diskusikan malam itu di sungai Han, Joohyun kini sudah berdiri di depan pintu utama kediaman pria bermarga Oh setelah berjalan cukup jauh dari pagar besar rumah ini. Ia baru saja mengetuk pintu dan menunggu seseorang agar segera membuka pintu bercat putih bergaya Eropa ini. Omong-omong, ia begitu kedinginan saat ini mengingat ia berangkat pagi-pagi sekali, mantel yang dipakainya terasa tak membantu menghangatkan tubuhnya sama sekali.

Joohyun segera memasang senyumannya saat pintu terbuka, menampakkan seorang wanita paruh baya dengan cepolan rambut yang Joohyun yakini sebagai bibi Han. Ia dengan segera membungkukkan tubuhnya pada wanita yang usianya sekitaran dengan usia ibunya jika saja ibunya masih hidup.

"Annyeonghaseo, aku Bae Joohyun!"

Bibi Han tersenyum dan mengangguk, "Masuklah, Sehun sudah menunggu anda di meja makan!"

Joohyun mengangguk dan mengikuti arah kaki bibi Han yang memimpin jalan mereka. Tak lama kemudian, mereka sampai di area ruang makan dan mendapati Sehun, Naeun, serta balita laki-laki yang sedang duduk di table chair dengan potongan bulat buah pisang di tangannya.

"Joohyun unnie!"

Naeun adalah orang pertama yang menyadari presensi Joohyun disini, maka Joohyun segera membalas sapaan Naeun dengan melambaikan tangannya secara antusias, merasa senang karena kembali bertemu dengan Naeun. Sehun lantas menoleh saat Naeun menyerukan nama Joohyun, mendapati Joohyun yang sedang berdiri sedikit jauh di belakangnya dengan senyuman lebar yang menghiasi bibir gadis itu.

"Sudah datang? Pagi sekali!" Komentar Sehun, lalu melanjutkan acara sarapannya. Sedangkan Joohyun tengah membungkuk pada bibi Han yang berlalu dari hadapannya untuk kembali ke dapur.

"Ini hari pertamaku bekerja, tentu saja aku bersemangat!" Jawabnya kemudian.

"Unnie bekerja disini? Apa Joohyun unnie adalah pengasuh baru yang daddy bicarakan waktu itu?" Tanya Naeun pada ayahnya.

Sehun mengangguk, "Gadis itu akan menjagamu dan Aciel mulai saat ini!"

Naeun berbinar, "Benarkah? Aku senang sekali! Padahal aku sudah merasa sedih saat daddy mengatakan akan membawa pengasuh baru untuk kami, tapi jika Joohyun unnie orangnya, Naeun suka!"

"Kenapa kau suka dengan manusia itu?" Tanya Sehun penasaran dan sedikit tak suka, ia memang suka cemburu kalau anaknya menyukai orang lain secepat itu.

"Dia baik sekali dan membelikan Naeun ice cream saat pertama kali kita bertemu!"

Joohyun hanya bisa terkekeh geli mendengar jawaban Naeun, apa semudah itu mendapatkan hati Naeun? Hanya dengan membelikannya ice cream?

Sehun seketika membalikkan tubuhnya, menatap Joohyun yang tiba-tiba saja berwajah datar, "Jangan terlalu sering membelikan Naeun atau Aciel ice cream! Naeun punya masalah pada tenggorokannya!"

Joohyun dengan cepat mengangguk, "Aku mengerti!"

"Kau bisa membawa Naeun ke kamarnya, dia harus segera berganti baju untuk pergi ke sekolah!" Titah Sehun.

Joohyun dengan segera melangkahkan kakinya menghampiri Naeun untuk menggandeng tangan Naeun, membawa gadis kecil ini ke kamarnya. Tapi, sebelum meninggalkan ruang makan bersama Naeun, Joohyun menyempatkan diri untuk menyapa balita menggemaskan dengan pipi cherry bernama Aciel itu, tapi sayang sekali Aciel tampak tak tertarik pada Joohyun dan mengabaikan sapaan Joohyun.

"Apa Aciel memang tidak bisa berbaur dengan cepat kepada orang baru, Naeun-ah?" Tanya Joohyun saat ia dan Naeun sudah sampai di kamar Naeun.

InattenduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang