29. Talks

464 66 23
                                    

Kemarin malam, Joohyun pulang ke apartement-nya karena bibi Han akan kembali esok pagi-pagi sekali bersama Kim ahjussi, tadinya Sehun dan Naeun melarang Joohyun untuk pulang, tapi Joohyun bersikeras agar ia pulang supaya bibi Han dan Kim ahjussi tak curiga, ia pulang tepat setelah ia menidurkan Aciel dan Naeun, dipesankan taxi oleh Sehun karena pria itu harus menjaga kedua anaknya yang tengah tertidur di rumah sendirian, tak mungkin 'kan Sehun meninggalkan Naeun dan Aciel sendirian di rumah hanya untuk mengantarkannya, Joohyun tak seegois itu.

Pagi ini Joohyun sudah siap untuk berangkat ke rumah Sehun menggunakan bus seperti biasa, di tangannya sudah ada paper bag besar yang berisikan kado untuk Runa dan Jinyoung, serta candied strawberry yang telah ia buat sesampainya ia di rumah. Tapi sebelum Joohyun berangkat, gadis itu menyempatkan diri untuk mengecek pesan masuk dari Sehun yang berisikan tawaran untuk dijemput, tapi dengan cepat Joohyun menolak dan segera keluar dari apartement-nya menuju pemberhentian bus terdekat.

Tak butuh waktu lama karena Joohyun telah berjalan di area sekitaran perumahan dimana rumah besar Sehun berada, yang Joohyun dengar dari Runa, deretan perumahan ini ditempati oleh beberapa idol dan artis lainnya, Joohyun jadi selalu berharap setiap paginya agar ia bisa bertemu dengan Lee Minho yang katanya Runa juga tinggal disini, for your information saja, pria Lee itu adalah pria idaman Joohyun.

Ayolah, siapa sih yang tidak suka pada Lee Minho? Kalau ada yang tak suka berarti selera prianya benar-benar buruk, bukan begitu?

"Selamat pagi, Jinyoung-ssi!" Seru Joohyun pada pos penjaga rumah Sehun, mendapati Jinyoung yang sedang menikmati teh paginya.

Yang disapa buru-buru bangkit dan keluar dari pos, "Lama tak melihatmu, apa kabar?"

Joohyun berdecih, "Kita tak bertemu 2 minggu saja, kok! Tentu saja aku baik-baik saja, kau sendiri bagaimana?"

Jinyoung seketika semakin melebarkan senyumannya, "Aku bahagia sekali, bertemu dengan kekasihku selama berlibur kemarin."

Joohyun memicing menggoda, "Aigoo, benarkah? Kau pasti menikmati liburanmu, 'kan?"

"Tentu saja!"

"Aku juga!" Kata Joohyun dengan tawa kecil sebelum merogoh paper bag besar di tangannya dan mengambil bungkusan kado milik Jinyoung, "Aku membungkus kado untukmu saat malam natal!" Katanya sembari menyerahkan kado itu.

Dengan mata berbinar Jinyoung menerima kado itu, "Benarkah? Kau memberiku kado juga?"

Joohyun menaikkan alisnya, "Tentu saja, kau temanku!" Jawabnya sembari menepuk pundak Jinyoung, "Aku masuk dulu, ya!"

"Eoh, terima kasih banyak untuk kadonya!"

Joohyun hanya mengacungkan jempolnya menanggapi teriakan terima kasih Jinyoung, segera memasuki rumahnya karena tak sabar ingin bertemu dengan bibi Han dan Runa yang pastinya tengah sarapan di dalam.

"Runa!" Seru Joohyun saat mendapati pria itu tengah memakan sarapannya di meja bar.

"Oh, Joohyun! Sudah lama tak bertemu!" Seru Runa tak mau kalah, meletakkan sumpitnya untuk membalas pelukan Joohyun.

"Unnie!"

Joohyun dan Runa yang sedang berpelukan tiba-tiba melepaskan pelukan mereka saat seruan Naeun menyapa gendang telinga Joohyun, gadis itu berbalik dan mendapati Sehun serta Naeun yang tengah menatapnya dengan Runa.

"A-Annyeong! Selamat pagi, Naeun!" Sapa Joohyun kaku, ia tiba-tiba saja merasa merinding ditatap Sehun sedalam itu.

"Kenapa berpelukan bersama Runa ahjussi?" Tanya Naeun dengan polosnya, membuat Joohyun mendelik.

InattenduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang