28. Chaotic

479 65 33
                                    

Joohyun masih menginap di rumah Sehun hari ini, karena itu pagi ini gadis itu sudah berada di dapur dan mulai memasak sarapan untuk Sehun dan kedua anak-anak pria itu, membuat chicken katsu untuk Sehun dan Naeun yang notabene-nya adalah pecinta ayam, serta bubur abalone untuk Aciel, sedangkan ia hanya memakan 2 buah lembar roti yang sudah ia olesi dengan selai kacang untuk sarapan mengingat ia tak bisa makan ayam karena alergi.

"Selamat pagi, unnie!" Joohyun yang baru saja menghabiskan rotinya menoleh saat mendengar sapaan dengan nada malas dari Naeun.

"Selamat pagi, sayang! Kenapa sudah bangun?" Tanya Joohyun, menghampiri Naeun dan mengusap surai gadis kecil itu.

Naeun menggeleng dengan wajah masamnya dan memeluk Joohyun, "Naeun baru saja mimpi buruk, tak bisa tidur lagi."

Joohyun tersenyum dan memeluk Naeun sedikit lebih erat, "Tak apa, itu hanya mimpi, tak perlu diingat-ingat. Naeun masih mengantuk, ya? Mau tidur bersama daddy saja?"

"Nanti daddy marah--"

"Tidak, ayo ke kamar daddy bersama unnie!"

Setelah Naeun mengangguk menyetujui, keduanya segera menaiki anak tangga dan berjalan menuju kamar Sehun, Joohyun mengetuknya beberapa kali sebelum masuk karena tak mendapatkan sahutan dari sang pemilik kamar, ternyata Sehun masih tidur.

"Sehun!" Panggil Joohyun sembari menepuk pelan pipi Sehun.

"Sehun!" Panggil Joohyun lagi saat tak mendapatkan sahutan dari Sehun.

"Hm."

"Jaga Naeun dan temani dia, ya? Dia tadi mimpi buruk dan tak bisa tidur lagi, tapi ia masih mengantuk, tak apa, 'kan?"

"Kau ikut tidur juga?"

Joohyun berdecak, "Aku harus memasak sarapan."

Sehun menghela napasnya dan mengusap wajahnya sembari mengamati Naeun, "Kemari, tidur bersama daddy!"

Naeun mengangguk dan segera tidur di sebelah Sehun, memeluk pria yang ia tahu sebagai orang tua satu-satunya yang ia miliki dengan elusan lembut di punggungnya dari sang ayah.

"Kutinggal, ya?"

Sehun mengangguk menjawab pertanyaan Joohyun, meninggalkan sepasang ayah dan anak yang sedang berbaring di ranjang pukul 8 pagi ini.

"Dad, apa kalian berkencan?" Tanya Naeun pelan, membuat Sehun yang tadinya tidur jadi membuka mata.

"Naeun sudah mendengarnya di meja makan kemarin, 'kan?"

Naeun mengangguk kecil, "Apa artinya kalian akan menikah?"

"Bagaimana menurut Naeun? Apa Naeun suka kalau Joohyun unnie jadi ibu Naeun dan Aciel?"

Naeun kini mengangguk cepat, "Suka!"

"Haruskah kami menikah?"

"Iya, kalian harus cepat-cepat menikah!" Jawab Naeun yang mengundang tawa dari Sehun, "Apa sekarang Naeun sudah boleh memanggil Joohyun unnie dengan sebutan mommy?" Lanjut gadis kecil itu.

"Itu terdengar sangat bagus, daddy suka, tapi-- tanya dulu pada unnie, ya? Bukannya apa-apa, takutnya unnie belum siap kalau Naeun tiba-tiba memanggilnya mommy."

"Karena itu kalian harus segera menikah."

"Apa Naeun mau membantu daddy? Mau membujuk Joohyun unnie agar mau menikah dengan daddy?"

.

Joohyun baru saja kembali dari lantai atas selepas menyapu dan mengepel lantai atas rumah Sehun, setelah mengembalikan alat bersih-bersihnya di cleaning room, Joohyun berniat segera pergi menuju dapur untuk melihat apa yang terjadi disana karena Sehun, Naeun, dan Aciel tengah membuat cookies bersama selagi dirinya membersihkan rumah, tapi Joohyun terkejut bukan main dan hampir berteriak saat melihat kekacauan yang terjadi di dapur.

InattenduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang