"Ada yang bisa kubantu, bi?"
Gadis dengan rambut sepunggung itu bertanya sesampainya ia di dapur saat mendapati bibi Han yang tengah sibuk menyiapkan bahan untuk memasak menu makan siang. Bibi Han yang tengah memotong bawang bombay lantas menoleh dan tersenyum saat mendapati Joohyun yang tengah melangkah ke arahnya.
"Bisa tolong bibi memotong wortel, Joohyun-ah? Sehun meminta dibuatkan japchae untuk makan siang!" Tanya bibi Han, menunjuk beberapa buah wortel segar yang tampak baru saja di cuci.
Joohyun mengangguk dan segera mengambil sebuah pisau yang akan ia gunakan untuk memotong wortel tersebut, ia kemudian segera memotong wortel itu secara memanjang, tipe wortel yang digunakan dalam masakan japchae.
"Dimana Aciel?" Tanya bibi Han.
"Dia bersama Sehun, bi!"
"Joohyun-ah, jangan dipotong memanjang! Potong dadu kecil-kecil karena nona Tiffany tak suka jika wortelnya dipotong memanjang!" Tutur bibi Han membenarkan setelah melihat telenan Joohyun, membuat Joohyun menghentikan kegiatan memotongnya seketika.
Ia kemudian menatap bibi Han dengan kernyitan di dahinya, mendengar nama Tiffany saja sudah membuat tubuhnya terasa mendidih, ia sungguh benci gadis bernama Tiffany itu.
"Kenapa Tiffany?" Tanya Joohyun, masih tak mengerti maksud bibi Han yang menyuruhnya memotong wortel secara dadu karena kemauan Tiffany.
"Nona Tiffany akan datang siang ini dan makanan kesukaannya adalah japchae dengan wortel yang dipotong dadu serta diberi daging sapi!" Jelas bibi Han sembari melanjutkan kegiatannya memotong bawang.
Joohyun mendengus, "Jadi Tiffany yang menyuruh memasak japchae?"
Bibi Han mengangguk, "Kata Sehun, Tiffany ingin makan japchae untuk makan siang!"
"Memangnya dia itu pemilik rumah ini? Dia saja tak ikut membayar upah kita!" Ketus Joohyun dongkol dengan suara sedikit pelan, takut jika Sehun mungkin saja bisa mendengarnya, lalu melanjutkan kegiatannya memotong wortel dengan kesal.
Bibi Han tersenyum, "Kau tidak suka pada Tiffany, ya?"
Tanpa ragu Joohyun mengangguk semangat, "Aku begitu tak menyukainya, bi! Dia sangat egois dan sombong, ingin sekali kubuang ke antartika! Astaga, memikirkan wajahnya saja sudah membuatku kesal bukan main!"
Perkataan kesal Joohyun lantas mengundang bibi Han untuk tertawa pelan, "Jangan berkata seperti itu saat ada Sehun, kau tahu dia begitu mencintai Tiffany, 'kan?"
"Aku tahu, tapi l terkadang aku berpikir keras tentang apa yang Sehun sukai dari seorang Tiffany! Dia memang cantik, tapi lihat saja kelakuannya, amit-amit! Tak salah jika Naeun dan Aciel tak suka pada Tiffany!" Jawabnya masih dengan nada kesal dan memotong wortelnya dengan perasaan tak ikhlas.
"Bibi juga berpikir hal yang sama denganmu!" Bisik bibi Han.
Joohyun terkekeh, "Mata Sehun sepertinya perlu diperiksakan, dia sudah buta karena cinta!"
"Sehun memang berubah sejak Hana meninggalkannya," Lirih bibi Han terlampau pelan yang masih bisa telinga Joohyun tangkap, membuat gadis itu menghentikan lagi kegiatannya memotong wortel.
"Siapa Hana?" Tanya Joohyun pelan.
Bibi Han seketika menggeleng, "Bukan siapa-siapa."
"Apa Hana ibu Naeun dan Aciel?" Tanya Joohyun lagi, masih penasaran walaupun bibi Han menolak untuk menjelaskan.
Bibi Han mengangguk kecil atas pertanyaan Joohyun, membuat perasaan ingin tahu Joohyun semakin memuncak.
"Apa Hana meninggal, bi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Inattendu
Fanfiction{𝒇𝒆𝒂𝒕𝒖𝒓𝒊𝒏𝒈 𝑺𝒆𝒉𝒖𝒏 𝒂𝒏𝒅 𝑰𝒓𝒆𝒏𝒆} 𝘬𝘢𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘚𝘦𝘩𝘶𝘯, 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘑𝘰𝘰𝘩𝘺𝘶𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘶𝘵𝘶𝘩 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢. _________ !! 𝚒 𝚛𝚎𝚊𝚕𝚕𝚢 𝚊𝚙𝚙𝚛𝚎𝚌𝚒𝚊𝚝𝚎 𝚊𝚕𝚕 𝚝𝚑�...