extra chapter 2

736 61 7
                                    

"Mama!"

Joohyun yang memang sudah tersenyum sejak ia turun dari mobil makin melebarkan senyumannya saat mendengar seruan Naeun, kedua anaknya sedang berlari menuju seorang wanita yang duduk di kursi taman bersama seorang bayi perempuan berusia 11 bulan di pangkuannya.

"Hai, maaf terlambat! Sehun masuk kerja hari ini dan aku harus menyiapkan keperluannya dulu sebelum menemuimu. Sudah menunggu lama, ya?" Tanya Joohyun setelah wanita itu selesai memeluk dan memberi kecupan sayang pada Naeun dan Aciel.

"Tak apa, aku mengerti!" Jawab wanita itu dengan senyuman.

"Mommy, kita sudah boleh bermain belum?" Tanya Aciel, menarik kecil mantel yang dikenakan Joohyun, meminta izin agar segera diperbolehkan bermain di taman bermain yang ada di hadapan mereka.

Joohyun mengangguk, "Hati-hati, ya! Naeun dan Aciel jangan lupa untuk saling jaga satu sama lain."

"Siap, mommy!" Seru keduanya bersamaan sebelum Aciel berlari terlebih dahulu meninggalkan Naeun yang mengucapkan sesuatu pada wanita di hadapan mereka, "Mama, kita main dulu, ya!" Serunya pada Jeon Hana sebelum ikutan berlari menyusul Aciel yang sudah menaiki anak tangga untuk menuruni perosotan disana.

Iya, Jeon Hana. Wanita yang ada si hadapan Joohyun saat ini adalah Jeon Hana.

Ini pertemuan kedua mereka dalam bulan ini, Sehun memberi izin Joohyun untuk mempertemukan anak-anak dengan Jeon Hana sebanyak 2 kali dalam 1 bulan. Sejak usia pernikahan ke-6 bulan Sehun dan Joohyun, Sehun akhirnya memberi izin Joohyun yang terus bersikeras ingin membuat jadwal pertemuan antara Hana dan anak-anak dalam satu bulan. Awalnya pria itu sama sekali tak menyutujui karena menurutnya, ide Joohyun sudah benar-benar gila, mereka juga sampai terlibat cek cok cukup hebat karena masalah ini.

Joohyun sebenarnya tak mau mempertaruhkan pernikahannya hanya karena ingin mendekatkan Hana dengan anak-anak, awalnya ia mau menyerah saja saat mendapat penolakan yang benar-benar keras dari Sehun. Hanya saja, sejak Hana menghubunginya secara rutin selama seminggu sekali untuk menanyakan kabar anak-anak, Joohyun jadi merasa iba. Hana itu masih sangat peduli dengan anak-anaknya, ia juga menunjukkan rasa penyesalan yang begitu besar. Jadi, kenapa tak memberi Hana kesempatan kedua agar Hana bisa dekat dengan anak-anaknya sebagaimana dekatnya ibu kandung dan anak kandung?

Selama diberi penolakan oleh Sehun, Joohyun tak gentar sedikit pun, gadis itu selalu mencari beribu alasan agar Sehun mau mengucapkan kata iya di mulutnya, ia sungguh butuh izin Sehun. Tentu saja ia butuh izin, walau ia sudah menikah dengan Sehun, ia tahu kalau ia hanya ibu sambung untuk anak-anaknya, ia tak bisa memutuskan sendiri dan tak bisa mengambil jalan sendiri tanpa berkomunikasi dengan Sehun. Joohyun sudah mau menyerah dan mengucapkan kata maaf pada Hana sebelum Sehun tiba-tiba mengizinkan Joohyun untuk mempertemukan anak-anak dengan Hana saat mereka sedang melakukan deep talk rutin yang selalu mereka lakukan setiap hari sabtu.

Joohyun sendiri sebenarnya tak tahu alasan kenapa Sehun tiba-tiba bisa memberi izin, ia tak terlalu peduli tentang itu, ia sudah sungguh merasa bahagia saat Sehun memberi izin ia untuk mempertemukan Hana dengan anak-anak, tentunya dengan syarat hanya sebanyak 2 kali dalam satu bulan.

"Duduk sini, Joohyun!" Kata Hana, menepuk bangku sebelahnya yang kosong.

Joohyun mengangguk dan mendaratkan bokongnya disana, "Boleh aku menggendong Jane?" Tanya Joohyun, menatap Hana dan sang putri bergantian.

Hana mengangguk, "Tentu!" Kemudian memberikan sang putri pada pangkuan Joohyun.

"Dia sudah semakin berat sejak aku menggendongnya terakhir kali," Komentar Joohyun dengan senyuman lebar di bibirnya.

InattenduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang