Ini sudah 2 hari sejak Sehun dan Joohyun menginjakkan kaki mereka di negara orang, tepatnya di New Zaeland. Setelah kemarin memutuskan untuk tidur saja di kamar hotel karena jetlag, Sehun dan Joohyun memutuskan untuk mulai menjelajahi negara New Zealand hari ini. Dimulai dari mereka yang bangun kesiangan dan segera pergi ke restoran hotel untuk memesan brunch, menggabung sarapan mereka dengan makam siang sebelum pergi menghabiskan sisa hari menggunakan mobil yang telah Sehun sewa.
Sehun bahkan tak mau repot-repot menyewa bodyguard atau staff atau apapun itu, mereka sungguh free selama di New Zealand, tak ada pengawal yang membuat mereka merasa terintimidasi, terutama Joohyun yang sebenarnya cukup tak menyukai ide tentang bodyguard selama ia berada di sekitaran pria Oh.
Pemberhentian mereka pertama kali di hari yang telah menginjak sore ini adalah danau Pukaki, yaitu sebuah danau terbesar dari tiga danau Alpen yang membentang dari utara ke selatan sepanjang tepi utara Cekungan Mackenzie di Pulau Selatan, Selandia Baru. Tak banyak yang bisa mereka lakukan di danau Pukaki, hanya melihat pemandangan gunung Cook yang jadi latar belakang danau Pukaki, memotret beberapa gambar, dan merasakan dinginnya air danau Pukaki.
Ini bulan Desember.
"Kedinginan?"
Joohyun mengangguk kaku menjawab pertanyaan Sehun, "Dingin sekali."
Sedang Sehun tertawa kecil, terlampau tahu bahwa sang kekasih membenci suhu rendah, "Ayo masuk mobil dan melanjutkan perjalanan!" Katanya sembari memeluk leher Joohyun.
"Kemana setelah ini?" Tanya Joohyun setelah keduanya masuk ke dalam mobil sewaan Sehun.
"Danau Wakatipu!"
"Danau lagi?"
Joohyun mungkin lupa tentang apa saja dan destinasi mana saja yang telah ia diskusikan bersama Sehun sebelum mereka memutuskan untuk memantapkan diri mengunjungi New Zaeland, bukannya ia tak suka mengunjungi New Zealand, justru karena ia suka, ia jadi tidak terlalu peduli tentang kemana akan mereka pergi selama mereka berada di New Zealand. Hanya saja, bukankah berlebihan kalau mengunjungi danau dalam satu hari? Mereka bahkan masih punya hari esok dan esoknya lagi.
Sehun mengangguk, "Kali ini ada tamannya, kita bisa duduk sebentar dan memesan beberapa minuman hangat."
Mengendarai mobil berjenis rover yang telah Sehun sewa, mereka berdua akhirnya sampai juga di danau Wakatipu, pemandangannya tampak indah dengan matahari yang sudah siap berganti shift dengan bulan. Langit berubah jadi kuning menuju orange, sangat indah dan Joohyun sangat suka. Duduk di bangku yang ada di sepanjang jalanan danau Wakatipu dengan segelas latte di tangan masing-masing insan itu, mereka menikmati indahnya danau Wakatipu di sore hari.
"Indah, ya?"
Sehun mengangguk, menyetujui komentar Joohyun tentang danau Wakatipu yang memang tampak cantik sekali.
"Kau suka New Zealand?" Tanya Sehun.
Joohyun mengangguk cepat, "Suka sekali! Aku bahkan ingin tinggal disini, suasananya sejuk sekali dan jauh dari hiruk pikuk jalan raya."
Sehun mengulas senyuman, "Meninggalkan Korea untuk New Zealand?"
"Tentu tidak, Sehun! Mana bisa aku meninggalkan Korea? Aku hanya ingin tinggal selama-- berapa, ya? 1 bulan?"
Sehun tertawa kecil, "Mari kita wujudkan itu saat anak-anak sudah agak besar nanti!"
Dengan senyuman lebar Joohyun mengangguk, "Call!"
"Kau mau menghabiskan masa tuamu bersamaku?" Tanya Sehun tiba-tiba setelah mereka berdiam diri selama beberapa menit sembari menikmati pemandangan sekitaran danau yang luar biasa indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Inattendu
Fanfic{𝒇𝒆𝒂𝒕𝒖𝒓𝒊𝒏𝒈 𝑺𝒆𝒉𝒖𝒏 𝒂𝒏𝒅 𝑰𝒓𝒆𝒏𝒆} 𝘬𝘢𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘚𝘦𝘩𝘶𝘯, 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘑𝘰𝘰𝘩𝘺𝘶𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘶𝘵𝘶𝘩 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢. _________ !! 𝚒 𝚛𝚎𝚊𝚕𝚕𝚢 𝚊𝚙𝚙𝚛𝚎𝚌𝚒𝚊𝚝𝚎 𝚊𝚕𝚕 𝚝𝚑�...