Inattendu

43. Sulky

Hari ini sepertinya cerah sekali, Joohyun juga tahu dari Runa jika bunga sakura sedang bermekaran, ia jadi ingin pergi ke taman untuk melihat cherry blossom. Tapi semua keinginannya ia urungkan saat tahu akhir-akhir ini Sehun begitu sibuk dengan pekerjaannya, entah apa yang Sehun lakukan, Joohyun tahu pria itu sedang tidak ada schedule perform, pria itu hanya sibuk berada di kantor agensi bersama semua member-nya.

Oh, kalau dipikir-pikir tentang para member EXO, sepertinya mereka belum tahu tentang hubungan Sehun dan Joohyun. Mereka sudah tak pernah bertemu lagi sejak pertemuan terakhir mereka. Atau mungkin mereka sudah tahu karena Sehun telah memberitahu mereka?

Seperti hari ini, pagi-pagi sekali Sehun sudah minta dibuatkan sarapan karena harus pergi ke kantor agensi, padahal jam masih menunjukkan pukul 6, bahkan Joohyun baru saja selesai mandi dan belum memasak sarapan. Akhirnya tadi Joohyun hanya membuat roti dengan selai dan segelas susu untuk sarapan si pria Oh.

"Joohyun!"

Joohyun yang sedang menonton televisi dengan Aciel yang ada di karpet dengan banyak mainannya menoleh saat suara Runa memanggilnya, "Ya?"

"Kim ahjussi tak bisa menjemput Naeun karena diutus oleh nyonya Oh untuk mengantarkan beliau ke pusat perbelanjaan karena supir pribadi mereka sedang mengantar tuan Oh. Jadi, aku yang disuruh nyonya Oh untuk menjemput Naeun, mau sekalian pergi ke taman? Katanya kau ingin melihat bunga sakura."

Joohyun berpikir sejenak, ia belum izin Sehun, kira-kira Sehun marah tidak, ya?

"Kalau kau takut tuan Sehun marah, kita bisa pulang sebelum pukul 3 sore, tuan Sehun pulang jam 7 malam, 'kan?" Tanya Runa, mengerti kekhawatiran Joohyun tentang Sehun yang akan merajuk.

Joohyun mendengus, "Ia suka pulang larut akhir-akhir ini. Baiklah, kita pergi! Tunggu, aku ganti baju dulu!"

Runa mengangguk, "Aku akan siapkan mobilnya!"

Joohyun memberi acungan jempol dan seperginya Runa, Joohyun langsung mematikan televisi, menggendong Aciel dan langsung mengajak balita itu ke kamar untuk memakaikan puffer jacket dan juga kaos kaki. Setelah Aciel siap, Joohyun pergi untuk mengganti pakaiannya dan setelah siap, ia langsung pergi ke luar rumah yang telah ada mobil di depan pintu.

"Sudah siap?" Tanya Runa.

Joohyun mengangguk, "Kajja!"

Mereka akhirnya memutuskan pergi ke minimarket terlebih dahulu untuk membeli beberapa camilan dan minuman yang akan mereka bawa ke taman nanti, lagipula bel pulang Naeun masih 15 menit lagi. Sekolah Naeun juga tak terlalu jauh, karena itu mereka kini sudah sampai di depan pintu masuk sekolah Naeun, menunggu si kecil itu keluar dari kelasnya dan pergi ke taman bersama.

"Kau tak mengabari tuan Sehun dulu? Bukankah lebih baik izin saja?" Tanya Runa saat mobil baru saja berhenti di dekat pintu masuk.

"Aku meninggalkan ponselku di rumah."

Runa langsung mendelik menatap Joohyun, "Kenapa ditinggalkan?" Kesalnya.

Joohyun berpikir sejenak sebelum mengerdikkan bahunya, "Tak penting juga, tak akan kupakai juga karena aku sibuk dengan Aciel nanti."

Runa menghembuskan napas kesal, "Kalau tuan Sehun menelpon bagaimana?"

Ah, benar juga.

"Sepertinya tidak mungkin, ia sibuk sekali, Runa!"

Runa merengut kesal, membuat Joohyun tertawa pelan, "Jangan sok imut begitu!"

Runa makin kesal hingga berdecak, "Aku sedang kesal, bukannya sok imut! Pokoknya kalau nanti kau dan tuan Sehun bertengkar, aku tak mau ikut campur!"